Jakarta, TABURAPOS.CO – Sebanyak 10 Jurnalis dari Papua Barat mendapatkan kesempatan berkunjung ke Museum Penerangan (Muspen) Kementerian Informasi dan Telekomunikasi (Kemenkominfo) RI yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (17/9).
Kunjungan Muspen Kemenkominfo merupakan rangkaian kegiatan dari Program Kunjungan Jurnalis Papua Tahun 2023, Jakarta-Bandung yang difasilitasi Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kemenkominfi RI.
Dalam kunjungan itu, para jurnalis berkesempatan melihat koleksi alat-alat komunikasi dan informatikan sejak awal kemerdekaan RI yang ada di Museum Penerangan.
Ketua Tim Kerja Kemitraan dan Humas Muspen, Fransisca Melinda Rosaria mengatakan, muspen miliki seluruh warga Indonesia terlebih khusus milik para jurnalis termasuk para pemegang keputusan dibidang informasi publik.
Dijelaskannya, Museum Penerangan diresmikan pada 20 April 1993 dengan mematrikan nama Penerangan yang menjadi saksi sejarah Kementerian bidang komunikasi, yang menjadi 12 kementerian pertama pasca-Indonesia Merdeka.
Muspen merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Dikatakan Fransisca, pihaknya mengoleksi begitu banyaknya alat-alat komunikasi terkait layanan informasi Indonesia yang tentunya kiprahnya itu sangat banyak dipegang insan pers, dari masa awal kemerdekaan Indonesia sampai zaman orde baru hingga tentunya dimasa reformasi saat ini.
“Jujur, kami sangat senang karena kami menjadi pilihan destinasi dari teman-teman jurnalis dari Papua Barat. Kami senang menjadi bagian dari kunjungan teman-teman jurnalis di Jakarta dan Bandung,” kata Fransisca saat diwawancarai di Muspen, TMII Minggu (17/9).
Dirinya berharap, para jurnalis dari Papua Barat bisa ikut berperan mendongkrak minat masyarakat untuk melakukan kunjungan ke muspen. sehingga mereka paham betapa pentingnya peran mereka, agar generasi muda dapat meneladani hal itu dan mencintai museum.
“Kami berharap teman- teman jurnalis dari Papua Barat bisa membantu untuk memperkenalkan museum, karena museum itu asik dan dekat dengan mereka. Itu relevan sekali dengan anak-anak muda,” kata dia.
Menurutnya, saat ini mungkin museum bukan menjadi pilihan pertama untuk berekreasi terutama bagi generasi Z. Sehingga, pihaknya berharap, teman-teman jurnalis dapat mengambil peran guna memperkenalkan peran dan manfaat dari museum.
Disamping itu, kata Fransisca, teman-teman jurnalis sebagai pilar demokrasi ke empat mempunya visi dan misi yang sama dengan pihaknya dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami berharap teman-teman dapat mendukung permuseuman Indonesia sebagai sarana edukasi yang aktif dan menarik bagi masyarakat Indonesia. Sebenarnya Muspen tidak jauh dari Papua, karena kami mempunyai program virtual eksperience museum atau Virtual tour museum penerangan melalui zoom dan semua itu gratis, hanya dengan menghubungi call center museum penerangan yang ada di Instagram,” jelasnya.
Disinggung terkait jadwal program virtual eksperience museum, terang Fransisca, jadwal kunjungannya sangat fleksibel sesuai dengan permintaan.
“Jadi dalam satu bulan bisa setiap minggu. Jadi empat kali dalam satu bulan,” tandas Fransisca. [FSM-R4]




















