Manokwari, TP – Sejumlah pedagang terpaksa membuka lapak jualan di pinggir-pinggir jalan akibat dampak dari pemalangan yang dilakukan di jalan menuju Pasar Wosi Manokwari, Rabu (04/10).
Sebagian banyak, pedagang yang membuka lapak adalah pedagang sayur dan buah-buahan yang turun dari Warmare hingga Pegunungan Arfak (Pegaf).
Mereka terpaksa membuka lapak jualan di pinggir jalan karena sudah terlanjur turun dari kampungnya.
Salah satu pedagang sayur dan buah-buahan di sekitar Jl. Trikora Taman Ria Manokwari, Eslon Muit mengaku pemalangan ini tidak hanya berdampak kepada penjual tetapi juga pembeli maupun masyarakat umum lainnya.

Sebab, dari pemalangan tersebut menyebabkan sejumlah pedagang harus membuka lapak jualan di pinggir jalan dan menimbulkan kemacetan dan akhirnya memghambat aktifitas masyarakat.
Eslon memahami hal tersebut, namun Ia memilih tetap membuka lapak karena sudah terlanjur membawa sayuran, yang jika tidak dijajakan akan busuk dan supaya dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

“Pemerintah harus perhatikan kondisi Pasar dengan masyarakat. Kita jualan di pinggir jalan juga menghambat aktifitas masyarakat lain. Kami harap pemerintah daerah segera datang selesaikan dan berbicara dengan masyarakat pemilik hak wilayah agar aktifitas bisa kembali lancar,” kata Eslon.
“Kami juga harap yang hak wilayah kalau sudah bayar jangan tuntut balik lagi. Kalau palang jalan aktifitas terhambat. Sekarang juga pemasukan berkurang. Kita juga jualan beda-beda tempat akhirnya pembeli jadi bingung,” tandasnya. [AND-R3]