• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, November 21, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home MANOKWARI

Dinas Ketahanan Pangan Benarkan Beredar Beras Jatah Tidak Layak Dikonsumsi

TaburaPos by TaburaPos
25/10/2023
in MANOKWARI
0
Dinas Ketahanan Pangan Benarkan Beredar Beras Jatah Tidak Layak Dikonsumsi

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari, Kukuh Saptoyudo, kepada wartawan di kantornya, Senin (23/10).

0
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TABURAPOS.CO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Manokwari, mengakui adanya beras jatah bagi pegawai negeri sipil maupun guru-guru di Manokwari yang beredar tidak layak dikonsumsi.

“Tidak usah jauh-jauh, di kantor kami saja dapat. Beras jatah bulan Oktober ini. Saya lihat memang berasnya tidak layak konsumsi. Berasnya warna coklat,” terang Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari, Kukuh Saptoyudo, kepada wartawan di kantornya, Senin (23/10).

Tapi menurut Kukuh, kemungkinan beras jatah bulan Oktober tidak layak konsumsi yang sudah beredar itu bukan hasil produksi dari petani di Manokwari.

Lebih lanjut, Kukuh menjelaskan, pengadaan beras bagi pegawai termasuk guru di Manokwari, melalui pengadaan dari badan usaha milik desa (BumDes) dan sudah berjalan beberapa tahun lalu.

Mekanisme, jelas Kukuh, BumDes membeli beras hasil produksi petani di Manokwari dan dijadikan sebagai beras jatah bagi pegawai yang disalurkan setiap bulannya.

Namun, ungkap Kukuh, pada pengadaan beras bulan September untuk jatah bulan Oktober, BumDes tidak berhasil membeli atau menampung beras petani di Manokwari.

“Waktu pertemuan, mereka (BumDes red) sampaikan tidak berhasil membeli beras petani bulan lalu. Tapi, kontrak dengan pemerintah daerah dalam hal menyediakan beras untuk pegawai tetap jalan. Makanya, mereka sampaikan pengadaan dari luar. Kita sudah sampaikan yang penting berasnya sesuai standar dan layak,” ungkap Kukuh.

Kukuh menerangkan, tidak mampunya BumDes membeli beras dari petani lokal di Manokwari bukan karena berasnya tidak ada. Namun, karena keterbatasan modal yang dimiliki BumDes, ditambah dengan harga jual beras yang semakin hari semakin meningkat.

Beras jatah yang dinilai tidak layak konsumsi viral di media sosial. IST

Menurut Kukuh, harga jual beras petani di dataran satuan pemukiman (SP) per kilogramnya Rp 13.500. Sedangkan, harga beli dari BumDes diharga Rp 12.500 per Kg.

“Sehingga, BumDes gak mampu beli di harga Rp 13.500 per Kg, karena keterbatasan modal,  petani juga tidak mau lepas diharga Rp 12.500 per Kg, sehingga petani menjualnya ke luar,” jelas Kukuh.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ini menambahkan, petani lokal di Manokwari mau saja beras mereka di tampung BumDes, akan tetapi di harga Rp 13.500.

Menurut Kukuh, permintaan petani dengan harga jual beras Rp 13.500 per Kg merupakan hal yang wajib, karena modalnya yang dibutuhkan cukup besar, apalagi dengan keterbatasan menjangkau pupuk yang harganya relatif murah.

“Petani ini untungnya hanya sedikit saja. Kalau dihitung-hitung dalam satu musim tanam selama enam bulan dijual dengan harga Rp 13.500 hanya untung Rp 3 juta lebih itu selama enam bulan. Mereka menanam dua musim berartikan setahun hanya untung sekitar Rp 6 jutaan dan sebulan hanya Rp 500 lebih. Kondisinya seperti itu,” pungkas Kukuh.[SDR-R3]

Previous Post

Enam Orang Sindikat Pembuat Senjata Api Rakitan Ditangkap

Next Post

Perpusda Manokwari Adakan Program Casilitung Bagi Anak-anak di Sanggeng

Next Post
Dinas Ketahanan Pangan Benarkan Beredar Beras Jatah Tidak Layak Dikonsumsi

Perpusda Manokwari Adakan Program Casilitung Bagi Anak-anak di Sanggeng

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

Browse by Category

  • ARTIKEL
  • BINTUNI
  • Blog
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • INFO GRAFIK
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • News
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • Post
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!