Manokwari,TABURAPOS – Pihak Polresta Manokwari telah berkoordinasi dengan pihak Bulog terkait video viral tentang pembagian beras penanganan stunting di wilayah Kabupaten Manokwari, belum lama ini.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong menjelaskan, hasil dari koordinasi, memang beras itu dibagikan untuk penanganan stunting dan mengandung vitamin dengan kadar yang sudah dihitung.
Ia menambahkan, ketika beras hendak didistribusikan, memang harus kedap udara, makanya divakum, sehingga ketika divakum, maka beras seperti mengeras.
Selain itu, kata Simangungsong, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan warga yang memperoleh beras dalam video viral tersebut.
“Memang itu tulisannya 2021, 2022, dan 2023. Kemudian yang tertulis di situ 2023 tidak ada di lembaran plastiknya, karena plastiknya itu dibuat untuk tahun 2021 dan 2023, karena 2023 itu tidak ada, maka ditempel tahun 2023, bukan ditutup,” terang Kapolresta kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Senin (23/10).
Dirinya mengungkapkan, setelah ditelusuri, ternyata masyarakat yang harus mendapat beras vitamin ditujukan untuk penderita stunting, tetapi keluarga penerima beras menginginkan beras kiloan, bukan beras seperti itu. “Kalau dibuat begitu, tidak tepat sasaran, karena yang makan bukan penderita stunting, malah yang makan keluarga. Padahal itu dikhususkan untuk penderita stunting. Jadi seperti itu,” tutup Kapolresta. [AND-R1]