Sorong, TABURAPOS.CO – Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat menginisiasi kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah sebagai upaya pendampingan operasionalisasi bank sampah, Rabu (25/10/2023).
Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia (HHD-HKD) Tahun 2023 yang bertemakan “Ekonomi Perkotaan yang Tangguh menuju Permukiman Berkelanjutan untuk Semua,”
Kegiata dilaksanakan di halaman kantor dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Sorong, bekerjasama dengan Pemkot Sorong dan Bank Sampah Sorong Raya (BSSR).
Koordinator Program BSSR, Pretty Christina menyampaikan, bank sampah telah beroperasi sejak 2014. Setelah 9 tahun beroperasi, total sampah plastik yang berhasil didaurulang pada kuartal pertama tahun 2020 menunjukan kenaikan yang signifikan dengan capaian rata-rata 17 ton/ bulan atau setara dengan mendaurulang 200 ton sampah plastik pertahun.
Dikatakannya, Bank Sampah Sorong Raya memiliki misi ingin mencegah sampah plastic dan jenis sampah lainnya masuk ke laut, sehingga lingkungan bersih dengan mengajak masyarakat dengan mengajak masyarakat memilah sampah sejak dari sumbernya, menciptakan lapangan pekerjaan dan menciptakan insentif ekonomi dari aktifitas memilah sampah dan mendaurulang sampah.

Bank Sampah Sorong Raya (BSSR) sejak 2018 – 2022 telah mengelola 408,8 ton sampah plastic. Jumlah nasabah BSSR yang melakukan pemilahan sampai rumah tangga mengalami peningkatan setiap tahun.
Pada tahun 2020 memiliki 118 unit bank sampah yang mencakup 3500 rumah tangga.
Namun pada masa pandemic Covid-19 mengalami penurunan hingga tinggal 57 unit pada September 2023. Jumlah karyawanpun yang awalnya 35 orang, turut mengalami penurunan tersisa 15 karyawan.
Kota Sorong memiliki luas wilayah 1.015 km², dengan jumlah penduduk 282.341 jiwa yang tersebar di 10 distrik dan 41 kelurahan.
Sampah yang diproduksi sekitar 141 ton setiap harinya dengan komposisi 60% (84 ton) sampah organik, 25% (35,25 ton) sampah anorganik (dapat didaurulang) dan sisanya 15% (21,15 ton) sampah residual.
Kepala Balai PPW Papua Barat melalui Kasie Wilayah I, Jamaludin Ugar mengajak Pemkot Sorong agar dapat memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan sampah yang tepat agar Kota Sorong lebih bersih dan sehat.
“Hal ini juga seiring dengan program prioritas Pemkot Sorong, dalam menangani sampah, mencegah banjir dan menangani percepatan penurunan stunting,”

Pj. Wali Kota Sorong yang diwakili oleh Asisten bidang Administrasi Umum Setda Kota Sorong, Hanock J.Talla mengatakan, akan menindaklanjuti ke OPD terkait agar dapat memprogramkan kegiatan pengelolaan sampah.
“Membutuhkan kerjasama semua pihak, untuk menangani soal sampah agar Kota Sorong terlepas dari banjir dan julukan kota terkotor,”ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan, unit pengumpul bank sampah se Sorong Raya beserta Lurah, BUMD dan BUMN untuk mendukung keberlangsungan bank sampah.
Usai sosialisasi, Asisten bidang administrasi dan umum Kota Sorong didampingi Kasie Wilayah I, Jamaludin Ugar, Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Sorong, mitra BUMN dan BUMD beserta unit pengumpul sampah meninjau bank sampah yang saat itu tengah beroperasi, mulai dari pemilahan pengepresen dan pencacahan. [RYA-R3]


















