Manokwari, TABURAPOS.CO – BPOM Manokwari sudah mengambil dan menguji sampel dari salah satu warung bakso dan mie ayam, diduga memakai daging tikus, yang sempat viral di media sosial (medsos), beberapa waktu lalu.
Dari hasil pengujian beberapa sampel dari warung tersebut, hasilnya negatif memakai daging tikus dan tidak ada unsur kesengajaan.
Kepala BPOM Manokwari, Agustince Werimon mengatakan, salah satu kewenangan BPOM tentang pengawasan produk obat dan makanan. Namun, kata dia, apabila belum menjadi produk itu bukan kewenangan BPOM.
Dijelaskannya, pangan siap saji, seperti pada kasus salah satu warung bakso dan mie ayam yang diduga memakai daging tikus, seharusnya menjadi pengawasan dari pemerintah melalui instansi teknis.
Agustince Werimon menegaskan, meski begitu, pihak BPOM tidak mau lepas tangan dan tetap membantu melakukan pengawasan serta memberi kontribusi dengan melakukan pengujian.
Dikatakan Kepala BPOM, awalnya BPOM tidak mempunyai pragmen untuk menguji sampel mie ayam, karena BPOM bukan lembaga yang menguji produk bukan makanan.
“Apalagi tikus kan bukan makanan atau sesuatu yang dikonsumsi manusia, tetapi kami berupaya supaya bisa menguji, karena kami punya alat ada, jadi kami berupaya,” jelas Agustince Werimon kepada para wartawan di Telaga Wasti, Sowi IV, Manokwari, Selasa (31/10).
Agustince Werimon menambahkan, awalnya BPOM Manokwari meminta bantuan pengujian di BPOM Surabaya, karena terkendala jumlah sampel yang banyak, sehingga akhirnyajuga meminta bantuan ke BPOM Pusat.
“Kami menguji beberapa sampel dari warung itu dan negatif tikusnya. Mungkin kurang bersih atau higienis sanitasi,” tutup Kepala BPOM. [AND-R1]