Manokwari, TABURAPOS.CO – Aplikasi MyPertamina yang diluncurkan Pertamina untuk mengontrol pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pertalite, kelihatan mulai kendor di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) di Manokwari.
Pantau media ini di SPBU tersebut, Rabu (1/11) pagi sekitar pukul 11.45 WIT, pengisian pertalite roda dua sudah mengantre panjang.
Terlihat beberapa motor dengan tangki minyak yang sudah dimodifikasi dengan rapih berjajar mengantre menunggu giliran.
Seperti biasanya, setiap motor yang mendapatkan giliran pengisian pertalite dicatat nomor polisinya oleh petugas SPBU dengan menggunakan alat.
Yang membuat mencengangkan, motor dengan tangki yang sudah dimodifikasi bisa mengisi dengan harga Rp 300.000 sekalipun nomor polisinya sudah terekam pada alat yang digunakan petugas. Sedangkan, untuk mobil bisa mengisi pertalite seharga Rp 450.000
Jika menilik ke belakang saat aplikasi ini diluncurkan PT Pertamina, ada batasan untuk setiap pengisian pertalite baik roda dua maupun roda empat.
Untuk roda dua setiap hari mendapatkan jatah pengisian 3 liter atau Rp 30.000 diharga per liternya Rp 10.000. Sedangkan, roda empat atau mobil sebanyak 30 liter atau Rp 300.000 per liter.
Kemungkinan, hal ini bisa terjadi karena ada kerja sama antara petugas dispenser dan oknum pemilik motor dengan tangki modifikasi tersebut. [SDR-R4]