Manokwari, TP – KPU Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) mengadakan bimbingan teknis (bimtek) dan simulasi pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi hasil perhitungan suara serta penggunaan aplikasi Sirekap pada Pemilu 2024.
Bimtek dan simulasi kali ini menyasar Panitia Pemilihan Distrik (PPD) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di dua distrik, yaitu Distirik Testega dan Distrik Didohu yang berlangsung di Asrama Mahasiswa Testega, Senin (18/12).
Ketua KPU Pegaf, Yosak Saroi mengatakan, kondisi geografis di Kabupaten Pegaf menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara Pemilu 2024. Untuk itu, membutuhkan akses, komunikasi yang bisa menghubungkan satu dengan yang lain, termasuk PPD, PPS.
“Saya berharap ketua pemilihan distrik di Distrik Didohu dan Testega mari bergandengan tangan, bahu membahu, untuk kerja-kerja kita. Karena pemilu 2024 merupakan sejarah di Indonesia, di mana pelaksanaan serentak, memilih presiden, wakil presiden, DPD-RI, DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD di Pegaf,” jelas Yosak Saroi membuka kegiatan, kemarin.
Yosak mengungkapkan, bimtek dan simulasi ini sangat penting, karena akan menentukan hasil pemungutan dan perhitungan suara pada hari H nanti. Hasil yang dikerjakan merupakan penentu demokrasi Pemilu 2024 di Kabupaten Pegaf.
Untuk itu, Yosak meminta PPD dan PPS memanfaatkan bimtek dan simulasi yang diberikan dengan baik untuk mengetahui aturan, teknis dengan baik, agar pada hari H pemungutan dan perhitungan suara semuanya dapat berjalan aman dan lancar.
“Bimbingan ini berkaitan dengan hasil dari bapak ibu kerja. Kita fokus memanfaatkan waktu yang ada. Saling mengisi bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik agar memahami aturan-aturan dan hal teknis terkait dengan pemungutan dan perhitungan pada hari H nanti,” jelas Yosak Saroi.
Yosak menerangkan, ada perbedaan antara pemilu 2029 dan Pemilu 2024. Maka, PPD dan PPS dituntut untuk lebih teliti dan fokus terhadap kerja-kerja yang akan dilakukan di lapangan.

“Pemilu dulu model C banyak, tapi tahun ini sedikit saja, tapi membutuhkan ketelitian, kepastian hukum. Kita membutuhkan ketelitian dan fokus terhadap kerja-kerja kita. Itu kewajiban kita, jangan menganggap hal ini biasa-biasa saja. Harus membaca dan memahami aturan dan memberikan pemahaman bagi masyarakat,” pesan Yosak.
Sekali kali, Yosak Saroi menekankan, PPD dan PPS harus independen dan fokus dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sekalipun yang maju sebagai calon anggota DPRD di Pegaf ada yang saudara, keluarga, dan kerabat lainnya.
“Kita harus kerja sesuai aturan, tidak boleh memihak dan penuh tanggung jawab agar Pemilu 2024 di Pegaf tidak ada masalah. Karena kita di Pegaf pada Pemilu 2019 terjadi PSU, Itu sebagai pembelajaran bagi kita semua. PPD, PPS, KPPS, kerja penuh dengan tanggung jawab. Kita kerja yang kecil kecil dulu nanti Tuhan berikan yang lebih besar,” pungkas Yosak memberikan semangat.

Bimtek dan simulasi ini diikuti serius oleh puluhan PPD dan PPS dari dua distrik tersebut yang mayoritas merupakan petugas baru di pemilu 2024. [SDR-R3]