Manokwari, TABURAPOS.CO – Musibah kebakaran di Manokwari ibukota Provinsi Papua Barat selama tahun 2023 tercatat terjadi sebanyak Sembilan (9) kali peristiwa.
Kepala Satpol PP Kabupaten Manokwari, Yusuf Kayukatui menyebut, musibah kebakaran yang terjadi di Manokwari mencapai 9 kali.
“Jumlah bencana kebakaran yang kami tangani selama tahun 2023 kalau tidak salah ada sebanyak 9 kasus,” sebut Kayukatui kepada Tabura Pos di halaman Kejati Papua Barat, belum lama ini.
Dikatakannya, dari sembilan kejadian kebakaran tidak ada korban jiwa. Mayoritas korban mengalami kerugian material harta benda.
“Tidak ada korban jiwa. Hanya harta benda. Peristiwa kebakaran terbesar mungkin yang kios-kios di Pasar Wosi itu,” pungkasnya.
Menurutnya, dengan tercatat sebanyak sembilan kasus, menggambarkan bahwa bencana utama yang sering terjadi di ibukota provinsi ini adalah bencana kebakaran.
“Memang kebakaran ini masih menjadi bencana utama di Manokwari. Faktor penyebabnya rata-rata korsleting listrik dan kompor meledak,” terangnya.
Kayukatui menambahkan, Manokwari hanya memiliki satu mobil pemadam kebakaran. Padahal, seharusnya memiliki tiga unit mobil untuk skala ibukota provinsi.

“Memang seharusnya tiga unit dan di tempatkan di tiga titik atau tiga UPT begitu juga dengan bak airnya. Misalnya, satu di dalam kota, di Amban, dan di Wosi, sehingga ketika kebakaran bisa langsung bergerak,” ujar Kayukatui.
Ia menyebut, apabila akan menambah armada pemadam kebakaran, bisa menambah truk tangki air khusus. Sehingga, apabila terjadi kebakaran damkar bisa siap di lokasi kebakaran dan truk tangki yang menyuplai air.
“Karena kalau peristiwanya terjadi di gank-gank damkar ini susah masuk. Jadi, kalau ada truk tangki air khusus maka damkar stay saja tinggal truk yang suplay air ke damkar,” tukasnya.

Ia menambahkan, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) pemadam kebakaran sudah mencukupi yang ada sebanyak 21 tenaga pemadam kebakaran.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari, Tajudin menyampaikan terjadi penurunan kasus kebakaran di Manokwari pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.
Ia menyebutkan, di tahun 2022 tercatat ada sebanyak 14 kejadian dengan 1 korban meninggal dunia. Dua bencana angin putin beliung dan 1 bencana banjir.
“Semua korban bencana mendapatkan bantuan tanggap darurat dari pemerintah sudah disalurkan tahun 2023,” jelas Tajudin kepada Tabura Pos via WhatsApp, Kamis (4/1/2024). [SDR-R3]