“Mayoritas PPD Minta Tambahan Personel Keamanan”
Manokwari, TABURAPOS.CO – KPU Manokwari menggelar rapat koordinasi bersama stakeholder terkait guna memantapkan persiapan menjelang hari H pemilihan umum legislative pada 14 Februari 2024. Rakor dilaksanakan di salah satu hotel, Rabu (10/1/2024).
“Pemilu dan pemilihan kepala daerah tahun 2024 merupakan program strategis nasional oleh karena itu harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Kepala Kesbangpol Manokwari, Jaka Mulyanta saat menyampaikan sambutan Bupati Manokwari, Hermus Indou.
Pemilu merupakan proses pembelajaran pendewasaan sekaligus momentum ujian bagi seluruh elemen bangsa mengenai seberapa jauh nilai-nilai demokrasi yang telah menjadi jati diri bangsa ini.
Jaka mengajak, agar saling bekerja sama sehingga Pemilu 2024 dapat menjadi bukti bahwa masyarakat di Kabupaten Manokwari cerdas dalam berpolitik.
“Untuk itu butuh peran serta dari semua pemangku kepentingan guna mensukseskan pesta demokrasi rakyat dalam melaksanakan kedaulatan rakyat untuk lima tahun kedepan,” lanjutya.
Ketua KPU Manokwari, Christin R. Rumkabu mengungkapkan, rapat koordinasi sangat penting dilakukan agar terbangun sinergitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
“Rapat koordinasi hari ini untuk membangun hubungan kerja sama, membangun komitmen bersama antara lembaga, sehingga pelaksanaan pemilu berintegritas, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Christin.
Christin berharap, Panitia Pemilihan Distrik (PPD) se Kabupaten Manokwari dapat melaksanakan teknis Pemilu 2024 dengan baik dan benar serta membangun komunikasi dengan stakeholder di tempatnya masing-masing.
Mayoritas PPD Minta Tambahan Personel Keamanan
Dalam rakor ini, terungkap sejumlah Panitia Pemilihan Distrik (PPD), seperti PPD Manokwari Barat, Sidey dan Tanah Rubuh meminta adanya tambahan personel keamanan mulai dari hari pencoblosan hingga pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara.
Bertolak dari pengalaman pemilu sebelumnya, sejumlah PPD ini menilai disetiap TPS hanya terdapat satu anggota keamanan sehingga tidak bisa membendung gangguan dan ancaman dari masyarakat bahkan kontak fisik yang dilakukan oknum masyarakat kepada petugas.

“Berdasarkan pengalaman pemilu legislatif tingkat kabupaten sebelumnya, kami nilai sangat rawan. Selesai perhitungan ada petugas yang dipukul dan jalan dipalang karena tidak puas. Untuk itu, kami berharap aparat keamanan di TPS tidak hanya 1, tetapi bisa ditambah 2 atau 3 orang untuk back-up kami,” ungkap PPD Sidey, Amirullah.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua PPD Tanah Rubuh, Yulianus S. Wayur. Ia mengungkapkan, rata-rata caleg merupakan keluarga. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dirinya meminta jumlah aparat keamanan di TPS ditambah agar pihaknya bisa bekerja secara aman dan sesuai aturan.
Menanggapi hal itu, Wakapolresta Manokwari, Kompol Agustina Sineri menyampaikan bahwa ancaman tidak hanya bagi petugas penyelenggara pemilu, tetapi juga acap kali dirasakan anggota keamanan yang sedang bertugas.
Untuk itu, Sineri akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan untuk dipertimbangkan penambahan personel di TPS nanti.
Turut dalam rakor Polresta, Kejari, serta Bawaslu Manokwari serta PPD se Kabupaten Manokwari.[SDR-R3]