Manokwari,TABURAPOS.CO – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB), Dr. Walneg S. Jas melantik pengurus DPD HA-IPB Provinsi Papua Barat periode 2023-2027 yang diketuai, Prof. Charlie D. Heatubun, di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (30/1).
Dalam sambutannya, Walneg Jas mengucapkan selamat terhadap pengurus yang baru dilantik dan dikukuhkan, meski kepengurusannya sudah lama berjalan.
Di era atau dunia yang serba berubah ini, kata dia, diperlukan mindset luar biasa dan pengurus harus mengeksekusi arus perubahan tersebut.
Dalam menjalankan kepengurusan ini, kata dia, ada hal penting yang harus menjadi perhatian, yakni jejaring, karena tanpa jejaring, semua program kegiatan mustahil berjalan baik.
Dikatakannya, jejaring harus dibuat semakin hari semakin luas, lalu dikolaborasikan untuk mengabdi, baik untuk almamater, daerah maupun Bangsa Indonesia.
“Perlu diketahui, ini adalah DPD ke-34 yang kita kumpulkan. Kita sudah hampir ada di semua provinsi dan kami cukup aktif,” katanya.
Saat ini, kata dia, HA-IPB sudah mengeluarkan buku putih untuk agro maritime menuju Indonesia emas dan diharapkan konsep yang ada di dalam buku putih itu bisa digunakan pemerintah sebagai bahan pemikiran dari alumni IPB.
Walneg Jas menambahkan, Papua Barat, termasuk salah satu provinsi yang mempunyai potensi besar untuk agro maritim. Oleh karena itu, perlu ada konsep yang harus dibuat untuk meningkatkan potensi agro maritim.
“Untuk pengurus DPD HA-IPB Provinsi Papua Barat, tidak perlu banyak program, tapi berorientasi pada kualitas. Dukung pemerintah untuk membangun daerah,” ujar Walneg Jas.
Sementara Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria mengatakan, IPB secara resmi diminta kementerian untuk mendampingi Unipa untuk semua hal agar ke depan Unipa terus berkembang.
Ke depan, kata dia, kolaborasi dan hubungan harus terus ditingkatkan. Alumni IPB, ungkapnya, adalah aset oleh karena itu semua alumni IPB juga harus menyuarakan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Lulusan IPB yang sampai 6 bulan belum dapat kerja, diberi fasilitas khusus untuk kembali ke kampus mendapatkan kreativitas secara gratis agar bisa survive. Kebijakan IPB tidak boleh ada mahasiswa IPB di DO, karena tidak punya uang. Ada pun DO karena nilainya jelek. Misi IPB tidak men-DO-kan mahasiswa karena masalah uang,” tukasnya.
Menurutnya, alumni IPB penting untuk terus meningkatkan jejaring dan memperluas wilayahnya, juga harus meningkatkan kolaborasi dengan alumni lain sebagai kekuatan besar.
Ia berharap ke depan riset IPB harus benar-benar riset yang bermanfaat, bukan sekedar publikasi. Di samping itu, alumni IPB bukan hanya menyelesaikan masalah, tapi mencoba untuk memberikan manfaat yang lebih besar.
“Sejauh ini inovasi IPB sudah masuk pasar dan ini terus dikembangkan. Saya harap terus tingkatkan kualitas sumber daya manusia dan kelola sumber daya alam yang ada dengan baik,” harapnya.
Sementara Sekda Papua Barat, Dr. Ir. Jacob Fonataba mengatakan, Papua Barat memiliki potensi agro kemaritiman, tetapi sayang potensi itu belum dikelola baik dan itu berdampak pada angka kemiskinan di Papua Barat, termasuk pada angka stunting.
Ia mengaku potensi lahan di Papua Barat cukup luas, tetapi yang mengelola sangat kecil. Kemudian angka kebutuhan masyarakat terhadap beras dengan produksi beras cukup jauh, sehingga pemerintah dituntut bekerja super ekstra.
Fonataba berharap alumni IPB bisa memaknai buku putih untuk diterapkan di Papua Barat. “Terbentuknya pengurus ini juga diharapkan terjadi jejaring dan kolaborasi yang baik, pengelolaan sumber daya alam yang baik maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia,” harapnya.
Ketua Panitia, Diana Sawen menyampaikan pengurus ini terbentuk sejak 6 Agustus 2022. Jumlah alumni yang masuk dalam kepengurusan DPD IPB Provinsi Papua Barat periode 2023-2027 sekitar 125 orang.
Menurutnya, selain 125 orang yang dilantik, kemungkinan masih ada alumni yang belum masuk dalam kepengurusan, sehingga akan dilakukan pendataan lagi.
“Target kami yang ingin dilantik 100 orang tapi banyak yang belum datang. Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat, Rektor Unipa, Rektor IPB dan semua pihak yang sudah terlibat dalam mendukung kegiatan ini,” ucapnya. [AND-R1]
