Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Manokwari masuk dalam survei akreditasi tahun 2024.
Survei akreditasi dilakukan lembaga akreditasi rumah sakit Damar Husada Paripurna (Lars DHP), langsung di RSUD Manokwari, mulai Selasa (20/2) sampai Rabu (21/2).
Bupati Manokwari, Hermus Indou turut dihadirkan untuk tahapan sesi wawancara oleh tim. Adapun yang ditanyakan kepada orang nomor 1 dijajaran Pemkab Manokwari seputar dukungan dan kebijaka. pemerintah daerah kepada BLUD RSUD Manokwari.
Bupati berharap, survei akreditasi di RSUD dapat berjalan dengan baik dan berdampak dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Manokwari.
“Tujuan dilaksanakannya survei tentu untuk melihat sejauh mana pelayanan di RSUD Manokwari. Survei ini bisa menjadi cerminan kita. Apa yang menjadi kelebihan kita dan kekurangan kita,” ujar Bupati dalam arahannya, di Aula RSUD Manokwari.
Bupati menekankan dua hal, pertama manajemen BLUD RSUD Manokwari harus bisa beroperasi semaksimal mungkin untuk meraup pemasukan dan menjadi produktif bagi pemerintah.
Kedua, manajemen harus bisa meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dan melihat aspek dan sektor-sektor mana saja yang turut mempengaruhi.
Manajemen juga diminta untuk pastikan RSUD bisa menjadi rumah sakit yang berkualitas dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Manokwari.

“Ini harus menjadi catatan, di survei apakah sudah sesuai standar atau tidak. Agar bisa membawa kita bisa lebih maju lagi. Manfaatkan kegiatan momen untuk meningkatkan kualitas kita sehingga bisa naik kelas sesuai target kita,” pungkas Hermus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari, Marthen L. Rantetampang menjelaskan, survei akreditasi untuk kepentingan peningkatan kualitas pelayanan. Selama di RSUD, tim akan melihat, memotret apa saja yang dilakukan di RSUD Manokwari.
“Ini yang kedua kali, survei tahun 2018 RSUD berhasil mendapat bintang 4 atau utama dan hari ini mereka berjuang lagi kalau bisa naik tingkat lagi bintang 5. Itu harapannya,” ucap Rantetampang kepada wartawan di RSUD Manokwari.
Keuntungan perolehan bintang 4 dan bintang 5 adalah kualitas pelayanan kesehatan menjadi semakin baik dan akan menjadi pilihan masyarakat.
Ia berharap, melalui survei ini manajemen RSUD Manokwari dapat melihat hal-hal apa saja yang kurang untuk dilengkapi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Itu (pelayanan red) yang membedakan antara tingkatan bintang. Survei akreditasi ini tidak mempengaruhi kenaikan tipe. Kalau rumah sakit tingkat kabupaten itu semuanya tipe C. Yang membedakan di pelayanannya,” terangnya.
Rantetampang menambahkan, salah satu yang tidak boleh kosong dalam pelayanan kesehatan di RSUD Manokwari yaitu pelaksanan program nasional.
“Apalagi RSUD Manokwari ini menjadi rumah sakit rujukan di Papua Barat, sehingga program nasional itu tidak boleh kosong,” pungkasnya. [SDR-R3]