Sorong, TP – Kepala Perum Bulog Cabang Sorong, Sri Ariandina memastikan ketersediaan stok beras tetap aman menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2024. Sebab, Bulog masih mempunyai stok beras sebanyak 1.357 ton per 23 Februari 2024.
Apabila jumlah tersebut dikalkulasikan dengan rata-rata konsumsi masyarakat, maka stok tersebut mampu bertahan sampai 1,6 bulan ke depan.
“Rata-rata penyaluran yang kami lakukan di Kantor Cabang Sorong mencapai 850 ton per bulan. Itu untuk mengakomodir Kota Sorong, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Tambrauw, sedangkan Kabupaten Maybrat dan Sorong Selatan, saat ini dilayani Kantor Cabang Teminabuan,” terang Ariandina yang ditemui Tabura Pos di kantornya, Jumat (23/2/2024).
Ditegaskannya, setiap kantor cabang Bulog, idealnya harus memastikan stok beras tetap aman dalam jangka waktu 3 bulan ke depan. Oleh sebab itu, lanjut Ariandina, selain 1.357 ton stok beras yang saat ada di gudang, akan masuk lagi stok beras tambahan pada Maret 2024.
Dijelaskannya, stok 3 bulan ke depan, idealnya untuk mengantisipasi kejadian yang urgen, seperti bencana atau musibah.
Ia mengungkapkan, selain stok yang siap di gudang, pada Maret-Juli 2024 akan masuk suplai beras, dimana jika jadwal kapal tak meleset, maka direncanakan masuk pada 4 Maret 2024, disusul 10 Maret 2024 sampai Juli 2024.
Ariandina merincikan, total stok beras yang akan masuk periode Maret-Juli 2024 sebanyak 5.500 ton, dengan rincian 1.500 ton dari Surabaya, Jawa Timur, 1.000 ton dari Kediri, dan 3.000 ton dari Sulawesi Selatan.
Dikatakannya, stok beras tersebut sudah menjadi tanggung jawab Perum Bulog Cabang Sorong untuk menyalurkan secara rutin ke sejumlah instansi vertikal dan otonom, TNI, dan Polri.
Selain itu, kata Ariandina, Bulog juga melakukan penyaluran program Stabilisasi dan Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan rata-rata penyaluran sebanyak 850 ton per bulan.
Dari keempat daerah yang cadangannya disuplai Perum Bulog Cabang Sorong, rinci Ariandina, Kota Sorong termasuk daerah dengan tingkat konsumsi tertinggi, yakni 230-250 ton per bulan.
“Untuk golongan anggaran atau PNS di Kota Sorong, distribusinya sekitar 120 ton per bulan, sedangkan penyaluran ke pedagang pasar tidak tentu, tergantung permintaan. Secara keseluruhan, kalau ditotal mungkin hampir 230-250 ton itu habis di Kota Sorong,” katanya.
Sedangkan pendistribusian beras terhadap pedagang kaki lima, kata Ariandina, dilakukan setiap hari, dengan titik pendistribusian ke Pasar Sentral Remu dan Pasar Modern Rufei, lalu distribusi jumlah kecil ke Raja Ampat dan Kabupaten Sorong.
“Untuk Kabupaten Sorong, kami pasok di wilayah Aimas, tapi bukan di pasarnya, melainkan toko kelontong dan beberapa Rumah Pangan Kita (RPK) di luar pasar,” pungkas Ariandina. [CR24-R1]