Manokwari, TABURAPOS.CO – Hari ini, Sabtu, 24 Februari 2024, KPU Kabupaten Manokwari akan menggelar pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu 2024 pada 7 tempat pemungutan suara (TPS).
Ketujuh TPS yang akan mengadakan PSU, yaitu: TPS 17 Kelurahan Manokwari Timur, TPS 18 Kelurahan Amban, TPS 11 Kelurahan Manokwari Barat, serta TPS 5, TPS 25, TPS 31, dan TPS 32 Kelurahan Sanggeng.
Untuk itu, masyarakat yang berada di 7 TPS tersebut bisa hadir di TPS untuk menggunakan hak politiknya sesuai daftar pemilih tetap (DPT).
Komisioner Divisi Teknis KPU Kabupaten Manokwari, Sidarman mengatakan, saat ini, KPU Manokwari sedang menyiapkan logistik dan diharapkan telah didistribusikan ke TPS sebelum PSU.
Dikatakan Sidarman, KPU juga sudah membekali petugas yang akan bertugas pada 7 TPS, dengan bimbingan teknis (bimtek). Dalam bimtek, kata dia, mereka diberi penguatan, sekaligus me-review lagi, mengapa bisa ada PSU di TPS tersebut, sehingga celah sesuai rekomendasi Bawaslu bisa diminimalisir.
“Kita harap masyarakat, terutama yang punya hak pilih di tujuh TPS ini bisa datang dan menyalurkan hak suaranya besok sesuai jumlah DPT yang ada,” kata Sidarman kepada para wartawan di KPU Kabupaten Manokwari, Jumat (23/2/2024).
Secara terpisah, Ketua Bawaslu Kabupaten Manokwari, Samsuddin Renuat menjelaskan, Bawaslu akan memperketat proses pengawasan di 7 TPS, terutama tentang pemilih dalam DPT.
Ketujuh TPS itu, kata dia, menjadi TPS seksi pada PSU kali ini, harus mendapat pengawasan ekstra guna mengantisipasi dijadikan lumbung suara calon legislatif dari dapil lain dengan memakai berbagai cara pelanggaran.
Apalagi, ungkapnya, perolehan suara hasil perhitungan pada 14 Februari lalu, sudah tentu dikantongi setiap caleg dan ketujuh TPS tersebut akan dijadikan TPS untuk menambah suara.
“Sekarang kepentingan caleg sedang bermain, karena hasil perhitungan 14 Februari sudah ketahuan, sehingga suaranya kurang berapa, pasti akan dikejar dari TPS yang PSU,” ungkap Renuat kepada Tabura Pos di kantornya, Jumat (23/2/2024).
Diakuinya, pengawasan ketat akan difokuskan pada surat C Pemberituan atau undangan dengan KTP terhadap pemilih dalam DPT, karena masalah tersebut banyak menjadi aduan yang menghasilkan PSU.
“Kita akan pastikan mereka yang masuk TPS adalah yang betul-betul terdaftar dalam DPT. Kita akan mengecek surat C Pemberitahuan dan sinkronisasi KTP dan DPT-nya, sehingga tidak terjadi masalah yang terjadi pada 14 Februari lalu,” tandas Ketua Bawaslu.
Ia menambahkan, meski nanti ada pemilih DPTb dan DPK, tetapi Bawaslu tetap fokus dan memastikan pemilih yang terdaftar dalam DPT terlebih dahulu. “Metodenya sama saja dengan pemilihan 14 Februari, tetapi di PSU diperkat yang datang memilih,” ujar Renuat.
Untuk jumlah pengawas, katanya, tetap sama, 1 pengawas per TPS, tetapi akan dilakukan pergeseran dengan menempatkan pengawas TPS yang baru. Tujuannya, ungkap dia, untuk menjaga tekanan psikologis terhadap pengawas yang lama.
Ia menambahkan, meskipun hanya menempatkan 1 pengawas di TPS, tetapi akan di-back up beberapa anggota Bawaslu Kabupaten Manokwari, Sentra Gakkumdu, dan pengawas kelurahan atau desa (PKD).
Dirinya berharap proses PSU pada 7 TPS berjalan aman dan lancar tanpa pelanggaran yang lama atau baru.
Jamin Keamanan Masyarakat
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong menuturkan, pihak kepolisian sedang berkoordinasi dengan KPU terkait logistik. Sesuai penyampaian KPU, lanjut dia, PSU sama saja dengan pemungutan suara, 14 Februari 2024, dimulai pukul 07.00 WIT sampai pukul 13.00 WIT.
Untuk itu, kata Kapolresta, sebelum pemungutan suara, logistik dipastikan ada di TPS, sehingga tidak terjadi masalah seperti sebelumnya, banyak yang molor dan pemungutan baru dilaksanakan pukul 09.00 WIT.
“Kita harap PSU ini, masyarakat lebih cerdas dan elegan, jangan membuat situasi gaduh atau mengganggu saat pemunguatan suara di TPS,” harapnya kepada para wartawan di KPU Kabupaten Manokwari, kemarin.
Ia mengaku pihak kepolisian akan lebih aktif, karena situasi yang tadinya dikategorikan agak rawan, dianggap menjadi rawan, sehingga pada saat PSU nanti, sudah disiapkan pola pengamanan, setiap TPS terdapat 3 pengamanan, 1 perwira dan 2 anggota.
Selain pengamanan di TPS, kata dia, di TPS juga akan dilakukan patroli mobile berskala menengah, melibatkan 2 pleton Brimob atau sekitar 50 personil dan 1 pleton Dalmas atau sekitar 30 personil.
Ia mengimbau masyarakat yang merasa dirugikan pada pemungutan suara, 14 Februari 2024, silakan mendatangi TPS, menyampaikan aspirasi tidak dalam tekanan, karena pihak kepolisian akan menjamin keamanan masyarakat.
“Percayalah, kami nanti akan ada di lapangan untuk mengamankan situasi, sehingga PSU berjalan seperti yang diharapkan, jujur, adil, rahasia,” katanya. [SDR/AND-R1]