Aimas, taburapos.co – Proses pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 04 Mariat Gunung, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Sabtu (24/2/2024) sempat diselimuti ketegangan dan diwarnai adu mulut.
Kondisi tersebut terjadi akibat KPU dan Bawaslu Kabupaten Sorong selaku penyelenggara Pemilu meminta sejumlah masyarakat yang namanya terdaftar dalam DPT untuk menunjukkan undangan pencobolas ulang.
Namun kesalahpahaman masyarakat justru membuat suasana sedikit memanas.

Beberapa masyarakat yang keberatan juga nekat meminta proses PSU di TPS 04 Mariat Gunung dihentikan.
Meski sedikit molor, namun, berkat koordinasi yang baik antara penyelenggara Pemilu, masyarakat dan aparat keamanan, proses pelaksanaan PSU di TPS tersebut berjalan lancar hingga proses perhitungan suara.
Ketua KPU Kabupaten Sorong, Frengky Duwith mengatakan, selisih paham atau perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar terjadi, termasuk dalam proses pelaksanaan Pemilu.
“Itu hal yang wajar, bagian dari dinamika dalam berkomunikasi. Namun selama komunikasi itu dapat tetap dijalin dengan baik maka semuanya pasti baik-baik saja,” kata Frengky.
Di samping itu, Frengky juga berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada warga masyarakat sekitar yang sudah bersedia mengikuti proses PSU.
Sebab kehadiran masyarakat untuk ikut melaksanakan pencoblosan ulang merupakan bentuk partisipasi dalam mewujudkan demokrasi.
Ia menambahkan, ada dua TPS di Kabupaten Sorong yang melaksanakan PSU. Yakni TPS 04 Kelurahan Mariat Gunung dan TPS 05 Kelurahan Mariat Pantai.
Sama seperti momen Pemilu serentak pada 14 Februari lalu, pada pencoblosan kali ini masyarakat menerima 5 surat suara berbeda. Yakni surat suara Presiden-Wakil Presiden, surat suara DPD RI, surat suara DPR RI, surat suara DPR Provinsi dan surat suara DPR Kabupaten.
Guna memaksimalkan partisipasi masyarakat pada saat PSU di dua TPS tersebut, beberapa hari sebelum pelaksanaan PSU pihaknya sudah mendatangi warga masyarakat setempat untuk melakukan sosialisasi terkait rencana pelaksanaan PSU.
“Sebelum PSU hari ini, kami dari KPU sudah datang bersosialisasi kepada masyarakat. Kami mengundang RT/RW untuk meminta supaya masyarakat mereka harus kembali mengunjungi TPS setempat dan menyalurkan hak pilihnya saat pelaksanaan PSU,” ujar Frengky.
Selain itu, untuk menjamin tidak terjadi pelanggaran Pemilu lagi di TPS, KPU Kabupaten Sorong juga melakukan double croscheck dengan meminta masyarakat pemilih membawa serta undangan dan KTP-nya saat hendak melakukan pencoblosan di TPS.
“Kami juga membawa DPT dari beberapa TPS di sekitar lokasi TPS yang melaksanakan PSU. Sehingga ketika masyarakat datang hendak mencoblos hanya dengan membawa KTP, akan kita teliti lagi apakah benar terdaftar di TPS yang PSU atau justru terdaftar di DPT TPS lain. Bukan itu saja, kami juga hadirkan RT dan RW-nya guna memastikan apakah benar yang bersangkutan merupakan warga di sana atau bukan. Sehingga jangan sampai kecolongan lagi seperti yang lalu,” bebernya.
Pantauan Tabura Pos di lokasi, usai proses pencoblosan dilanjutkan dengan proses perhitungan suara. Partisipasi masyarakat untuk mengikuti PSU di TPS 04 Mariat Gunung juga terbilang cukup tinggi. Dimana dari 151 total DPT, ada sebanyak 122 orang yang ikut melakukan pencoblosan ulang.
Berdasarkan hasil perhitungan suara, pasangan calon (Paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka unggul di posisi teratas dengan total perolehan suara sebanyak 58 orang.
Disusul Paslon nomor urut 03, Ganjar Pranomow – Mahfud MD sebanyak 51 suara dan dan Paslon nomor urut 01, Anis Baswedan – Muhaimin Iskandar sebanyak 6 suara. Sementara 1 suara dianggap tidak sah karena ketiga Paslon dicoblos dan 6 surat suara Golput karena tidak dicoblos.[CR24-R3]