Aimas, TP – Musa Lazarus Malagam, S.Sos secara resmi meminang politisi PDI Perjuangan, Suprapto untuk maju dalam perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati Sorong yang digelar November 2024.
Prosesi peminangan dilakukan Malagam selaku bakal calon bupati terhadap Suprapto sebagai bakal calon wakil bupati, diawali ritual adat Suku Moi di kediaman bakal calon bupati.
Ritual ini merupakan cara untuk memanggil leluhur, dengan harapan perjalanan dan niat baik meminang Suprapto mendapatkan restu dan penyertaan para leluhur. Kemudian, dilanjutkan dengan arak-arakan Malagam bersama masyarakat Moi diiringi suling tambur menuju kediaman Suprapto.
Setibanya di kediaman Suprapto, Sarlota Mobalen, istri dari Malagam, melanjutkan prosesi mengetuk pintu, lalu diterima perwakilan keluarga Suprapto.
Pada kesempatan tersebut, Sarlota Mobalen menyampaikan maksud kedatangannya kepada Sunaryo, perwakilan keluarga Suprapto. Untuk membuktikan keseriusannya, Sarlota Mobalen menyerahkan seperangkat piring khas Papua dan kain Timor sebagai simbol ‘mas kawin’.
Malagam mengatakan, proses ini adalah langkah awal dari serangkaian proses kontestasi politik yang akan dilalui bersama Suprapto. Namun, tegas Malagam, pihaknya bukan bermaksud mencuri start, mendahului tahapan.
“Hari ini agendanya peminangan adat. Oleh sebab itu, masyarakat Moi yang merupakan bagian dari keluarga ikut meramaikan prosesinya. Layaknya prosesi peminangan dalam adat Moi, kami datang ke keluarga masyarakat Jawa dengan membawa kain adat sebagai simbol mas kawin,” ungkapnya.

Malagam merasa yakin, Suku Moi dan Jawa bisa berkolaborasi dengan baik, membangun Kabupaten Sorong. Sebagai sesepuh masyarakat Jawa di Kabupaten Sorong, sosok Suprapto dinilai mampu menyejahterakan masyarakat.
Apalagi, kata dia, selain kepiawaian dalam berpolitik, Suprapto adalah Ketua KUD Tani Makmur yang disegani masyarakat.
Selanjutnya, Malagam dan Suprapto membacakan, sekaligus menandatangani kesepakatan bersama, manakala terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Sorong periode 2024 – 2029, maka keduanya akan berkolaborasi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sorong.
“Kesepakatan itu juga nanti akan dituangkan dalam visi-misi Malagam-Suprapto (Maso). Dalam bahasa Moi, Maso artinya itu sudah (tidak ada yang lain, red),” jelas Malagam.
Sementara Suprapto menambahkan, alasannya menerima pinangan Malagam, karena ada dukungan masyarakat. Selain itu, kata dia, Malagam adalah orang pertama yang datang meminang dan meminta mendampinginya dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Sorong.
“Sebelum memutuskan menerima pinangan tersebut, saya juga dapat masukkan dari berbagai pihak. Beliau sangat dibutuhkan oleh masyarakat Moi dan saya dibutuhkan oleh masyarakat Nusantara,” tandas Suprapto.
Meski usianya tidak muda lagi dan hanya berlatar belakang pendidikan SMA, Suprapto mengaku siap beradu gagasan. Ditegaskan Suprapto, pihaknya sepakat dengan Malagam untuk menandatangani kesepakatan bersama, karena dirinya tidak ingin dijadikan ban serep.
“Tua muda itu ukurannya apa? Saya itu lahirnya sama seperti Pak Prabowo, usia kita sama, sudah 72 tahun. Tapi kalau diajak adu gagasan, saya siap, ayo. Terkait pakta integritas itu justru bagus, karena saya tidak mau jadi ban serep. Saya tidak mau kalau gagasan saya sebagai wakil bupati tidak dipakai,” pungkas Suprapto. [CR24-R1*]