Manokwari, TABURAPOS.CO – Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Papua Barat, Derek Ampnir langsung action ke lapangan dan menargetkan dalam tiga bulan kedepan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Papua Barat yang berlokasi di Distrik Oransbasi, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) bisa segera rampung dan fungsional.
Ampnir mengatakan, secara kasat mata pembangunan gedung BLK Papua Barat di Oransbasi sudah mencapai 25 persen dari kebutuhan tempat latihan. Namun, gedung sudah dibangun tinggal finising pekerjaan dan bisa fungsional.
Ampnir mengatakan, dirinya juga akan melihat Kembali peraturan Gubernur tentang Pembentukan UPTD BLK.
“Berkaitan dengan peningkatan kapasitas kelembagaan, kami akan melihat kembali peraturan gubernur tentang Pembentukan UPTD BLK Papua Barat di Oransbari. Kalau Pergubnya sudah disahkan, maka kami dapat segera mengisi strukturnya agar bisa segera melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan pelatihan,” jelas Derek Ampnir yang dihubungi Tabura Pos melalui sambungan teleponnya, Selasa (5/3/2024).
Ampnir menjelaskan, apabila telah ada pejabat yang ditugaskan, maka bisa segera menyiapkan sumber daya manusia (SDM)nya. “Tadi saya baru pulang meninjau Pembangunan Gedung BLK di Oransibasi. Secara keseluruan tinggal 2 gedung yang dipakai pelatihan dan satu gedung lagi untuk kebutuhan maintenance untuk menunjang operasional serta pematangan atau merapikan lokasi di arah BLK,” jelas Ampnir.

Ia mengakui, jika masih banyak kendala, salah satunya kebutuhan dasar akses air bersih dan Listrik. Untuk itu, pihaknya akan segera melengkapi kebutuhan air bersih dan listrik ke bangunan yang telah selesai.
“Perlu adanya penyediaan fasilitas genset untuk mengantisipasi kondisi emergensi ketika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik. Namun, dari pantauan hari ini saya optimis BLK Papua Barat di Oransbasi dapat segera dimanfaatkan dalam jangka waktu tiga bulan kedepan,” jelas Ampnir.
Sebagai pimpinan baru di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ampnir mengatakan, yang menjadi focusnya ketika diberikan tanggungjawab adalah dapat menyiapkan tenaga kerja local di Papua Barat maupun di luar Papua Barat.
“Intinya, fokus menyelesaikan bangunan yang ada, setelah itu akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang aktifitas pelatihan di BLK. Saya akan berupaya dalam tiga bulan menyelesaikan bangunan BLK dan sambil berjalan kita akan membenahi kelembagaan seperti apa. Sudah ada pergub atau belum, karena tenaga kerja kita harus siap menyambut investasi di Papua Barat, luar Papua Barat bahkan bisa juga pasar kerja ditingkat Internasional,” pungkasnya. [FSM-R3]