Manokwari, TABURAPOS.CO — Pj. Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere mengingatkan bahwa dalam membangun daerah, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, butuh dukungan dari semua pihak termasuk para mitra Pembangunan.
Hal ini disampaikan oleh Pj. Gubernur Papua Barat, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) mitra pembangunan di salah satu Hotel di Manokwari, Selasa (05/03) dengan tema, kemitraan riset dan inovasi, untuk peningkatan daya saing dan akeselerasi pembangunan daerah.
Temongmere menyampaikan, kedudukan para mitra dalam mendukung pembangunan di Papua Barat sangat penting. Dimana, ada tiga hal yang ingin dicapai yaitu, pertumbuhan ekonomi, keadilan dan sumber daya alam harus terus berlanjut untuk generasi kedepan.
Untuk mewujudkannya, pemerintah membutuhkan dukungan termasuk dari para mitra. “Ingat ada pepatah kalau mau jalan cepat maka berjalanlah sendiri-sendiri tapi kalau mau berjalan jauh dan dalam waktu yang lama maka berjalanlah bersama-sama,” ungkapnya.
Artinya, Temongmere menjelaskan, dalam proses pembangunan pemerintah juga membutuhkan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas serta kolaborasi yang terjalin dengan baik agar proses pembangunan bisa memberikan dampak positif terhadap RPJMD dan RPJPD.
“Potensi di Papua Barat sangat besar kita berharap dampak ekonomi terhadap daerah dan penyebarannya bisa kesemua penjuru,” harap Gubernur.

Kepala Badan Riset dan Inovasi daerah (BRIDA) Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun menyampaikan mitra pembangunan provinsi Papua Barat merupakan wadah dari para mitra terutama dari lembaga swadaya masyarakat termasuk juga pendonor, lembaga-lembaga riset dan inovasi, perguruan tinggi dan beberapa organisasi kemasyarakatan yang berhimpun atau bergabung di dalam forum koordinasi mitra pembangunan.
Menurutnya, dukungan dari para mitra pembangunan sebenarnya sudah lama, namun secara khusus untuk mendukung program-program pembagunan berkelanjutan dan lingkungan hidup mulai nyata sejak adanya deklarasi provinsi konservasi tahun 2015 dan juga ditingkatkan pada saat deklarasi Manokwari tahun 2018.
Kemudian sejak tahun 2018 forum mitra pembangunan terbentuk dan secara regular dan berkesinambungan para mitra mulai membantu pemerintah provinsi Papua Barat dalam pelaksanaan berbagai kebijakan program dan kegiatan yang secara khusus menyangkut pembangunan berkelanjutan dan kelestarian lingkungan hidup yang ada di Papua Barat.
Kontribusi dari para mitra pembangunan terlihat jelas dari berbagai dukungan yang dilakukan, seperti masterplan ataupun rencana induk, rencana aksi pembangunan ekonomi hijau dan dukungan penyusunan-penyusunan rencanan tata ruang.
“Apa yang bisa kita lihat bisa dihasilkan seperti beberapa komoditas unggulan non-deforestasi yang ada di Papua Barat bisa kita sebut saja kakao ada cokelat di Ransiki, pala di Fakfak, rumput laut di Wondama, berbagai kegiatan pariwisata sebelum provinsi Papua Barat Daya mekar menjadi Provinsi sendiri teman-teman banyak membantu di Raja Ampat, Teluk Wondama, Pegunungan Arfak bahkan di Kaimana dan Fakfak,” kata Heatubun. [AND-R3]