Sorong, TP – Sebanyak 280 personel gabungan kepolisian yang berasal dari Polresta Sorong Kota dan Satuan Brimob dan Polairud Polda Papua Barat diterjunkan guna mengawal rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Pemilu tingkat Provinsi Papua Barat Daya (PBD), yang dijadwalkan selama 2 hari, Kamis – Jumat (7-8) Maret 2023.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dikhawatirkan akan berdampak pada terhambatnya proses pleno, maka pengamanan kali ini Polresta dibantu sejumlah personel Brimob dan Polairud Polda Papua Barat.
“Personel gabungan dari Polresta, Brimob dan Polairud ini kita kerahkan guma memastikan pelaksanaan pleno rekapitulasi tingkat Provinsi Papua Barat Daya berjalan aman dan lancar,” ungkap Kapolresta Sorong saat memimpin apel siaga personel gabungan sebelum pelaksanaan pleno rekapitulasi dimulai kemarin.

Dirincikan Kapolresta, personel tersebut terdiri dari 200 personel Dalmas Polresta Sorong, 30 personil Brimob dan 50 personel Polairud Polda Papua Barat. Adapun mekanisme pengamanan yang diterapkan yakni dengan melakukan pembagian pengamanan tiga ring. Dimana wilayah ring satu berada dia area ballroom lantai 6 Hotel Vega, wilayah ring dua di seputaran lantai satu dan ring tiga berada di luar pagar hotel.
“Penjagaan ketat oleh personel kita di setiap ring yang telah dibagi. Tidak semua orang boleh masuk, khusus di ring satu peserta yang masuk hanya mereka yang memiliki id card khusus berdasarkan undangan yang dibagikan,” terang Kapolresta, Happy.
Selain itu, lanjut Kapolresta, di luar ruangan rapat pleno tepatnya di lantai satu hotel telah disediakan pengeras suara dan infokus sehingga masyarakat yang tidak memiliki ID card dapat mengikuti pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi meski tidak ikut masuk ke dalam ring satu arena pleno.
Kapolresta memastikan, pelaksanaan pleno rekapitulasi tingkat provinsi akan berjalan aman sebab potensi kerawanan pada pleno tingkat provinsi sangat kecil. Potensi kerawanan tertinggi justru terjadi pada rekapitulasi tingkat distrik.
“Kami yakin bahwa proses ini akan berlangsung aman karena potensi kerawanan sangat kecil. Meskipun demikian, pengamanan yang prima tetap dibutuhkan,” tutup Kapolresta.[CR24-R3]