Manokwari, TP – Ribuan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Teluk Bintuni, tidak menerima jatah beras tahun 2023 terhitung sejak Agustus-Desember. Padahal, biaya pembelian jatah beras dari gaji bulanan rutin terpotong.
Hal itu terungkap ketika ratusan guru yang tergabung dalam PGRI Kabupaten Teluk Bintuni melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Teluk Bintuni, beberapa waktu lalu.
Dari aksi itu, terungkap fakta bahwa jatah beras untuk guru PNS di Teluk Bintuni disediakan oleh Perum Bulog Manokwari, dan penyaluran serta pendistribusiannya sampai ke Teluk Bintuni dilakukan oleh PT Pos melalui Cabang Manokwari.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Manokwari, Armin Bandjar mengakui jatah beras ASN termasuk guru di Pemkab Teluk Bintuni memang disediakan pihaknya.
Akan tetapi, ungkap Bandjar, Bulog Manokwari hanya sebatas menyediakan beras yang diambil dari gudang. Sedangkan, penyalurannya, pendistribusiannya sampai ke ASN di Teluk Bintuni dilakukan oleh pihak penyedia jasa, yaitu PT. Pos Cabang Manokwari.
Armin Bandjar menerangkan, proses keluarnya beras jatah PNS Teluk Bintuni, yaitu PT Pos atau transporter menyerahkan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU). Kemudian, SPMU ditindaklanjuti Bulog Manokwari dengan mengeluarkan Salles Order (SO).
“Setelah menerima SPMU, kita menerbitkan SO untuk penyaluran beras ASN. SO itu terbit, satu rangkap kasih di bagian gudang untuk pengambilan beras dan satu rangkapnya lagi buat transporter atau penyalur. Bulog hanya sampai disitu saja pengambilan beras di gudang,” jelasnya kepada wartawan di gudang Bulog Manokwari, Rabu (6/3/2024).
Kepala Perum Bulog Sub Divre Manokwari ini mengaku telah dimintai keterangan oleh penyidik dari Polres Teluk Bintuni.
“Kemarin juga kami dari Bulog Manokwari sudah dimintai keterangan dari Polres Teluk Bintuni. Kami dimintai keterangan dua hari,” ungkapnya.
Disinggung terkait pihak pendistribusi (transporter), Armin Bandjar menerangkan ditunjuk oleh PT Pos. Pihaknya tidak mengetahui hal itu.
“PT Pos yang tunjuk bukan kita. Kalau tidak salah dari DJPb dan Pemda. Yang jelas SPMU ada kita keluarkan SO dan laporan pengeluaran gudang sudah sama,” ujarnya.
Armin Bandjar menambahkan, jatah beras buat guru ASN di Teluk Bintuni untuk tahun 2023 semuanya sudah tidak ada di gudang atau sudah keluar semuanya.
“Sudah tidak ada (jatah beras guru ASN red) di gudang lagi,” pungkasnya.
Diberitakan Tabura Pos sebelumnya, masalah mandeknya penyaluran jatah beras bagi guru ASN di Teluk Bintuni, Agustus-Desember 2023, kini sedang ditangani Polres Teluk Bintuni.
Jumlah jatah beras yang belum tersalurkan bagi guru PNS di Teluk Bintuni selama bulan itu diperkirakan sebanyak 31,930 ton. Rincian jatah beras, yaitu 10 Kg untuk seorang guru dan 40 Kg untuk guru yang sudah berumah tangga memiliki dua orang anak. [SDR-R3]