
Ransiki, TP – Kepala Distrik Momiwaren, Martinus Ainusi, meminta Pimpinan Daerah melalui dinas terkait untuk memberikan perhatian serius terhadap pembangunan infrastruktur dasar demi kesejahteraan masyarakat Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan.
Sebagai Kepala Pemerintahan Tingkat Distrik, Ainusi telah mengusulkan berbagai program stategis pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Momiwaren dalam Musrembang Tingkat Distrik sejak tahun lalu, sayangnya sampai hari ini belum ada respon dinas terkait terhadap kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat kampung.
Diantaranya, jalan Kampung Nitj dan jembatan sejauh 10 km yang perlu untuk di aspal karena mengganggu aktivitas anak-anak saat bersekolah dan juga menganggu kegiatan perekonomian masyarakat. Selain itu, perlu juga adanya pengaspalan atau jalan beton untuk mendukung kegiatan jual-beli masyarakat di Pasar Sihu.
Disamping itu, Ainusi mengungkapkan, persediaan air bersih saat ini juga menjadi kebutuhan urgen masyarakat Momiwaren di Kampung Dembek, Gaya Baru dan Kampung Wariab. Sambung dia, 3 kampung tersebut sampai hari ini belum bisa menikmati air bersih karena tidak ada upaya dari dinas terkait yakni Dinas PUPR untuk membuka akses pipanisasi ke kampung-kampung tersebut.
Sedangkan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di jajaran pesisir Momiwaren, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata, guna membuka akses wisata seluas-luasnya bagi wisatawan lokal dan juga wisatawan mancanegara.
“Kita punya potensi wisata yang bagus seperti Pantai Syari dan Gunung Botak tetapi selama ini tidak memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat. Ini yang mau kita bicarakan dengan dinas terkait bersama pemilik hak ulayat, untuk membuka akses wisata yang ada supaya bisa menarik pengunjung dan memberikan pendapatan bagi masyarakat setempat,” kata Ainusi kepada wartawan di Ransiki, Kamis (14/3).
Menurut Ainusi, jika masyarakat Momiwaren ingin potensi wisata yang ada berkembang dan memberikan dampak terhadap perekonomian, maka masyarakat pemilik hak ulayat harus membuka diri dan bekerjasama dengan Pemerintahan untuk ikut mendukung dalam promosi juga pemenuhan sarana-prasarana pendukung.
Disinggung soal masalah pendidikan dan kesehatan, ia mengakui, soal pendidikan sejauh ini berjalan baik, Anak-anak dapat bersekolah dan mengenyam pendidikan. Begitu halnya dengan sektor kesehatan, ada Puskesmas dan Pustu yang selalu aktif melayani masyarakat, ibu hamil dan anak-anak.
Hanya saja, untuk ketersediaan obat-obatan, masih menjadi keluhan bagi masyarakat Momiwaren. Masih ada keluhan dari masyarakat kepada pihaknya terkait jenis obat-obatan tertentu yang tidak bisa di dapatkan saat periksa di Puskesmas tetapi harus dibeli sendiri ke Apotek. [BOM-R4]