Hari Rimbawan ke 41 Tahun
Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kehutanan menggelar apel dalam rangka memperingati Hari Rimbawan ke 41 tahun di halaman Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (18/3).
Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere mengatakan, tutupan hutan Papua Barat kurang lebih 70 persen sebagai asset penyumbang karbon baik bagi Papua Barat, Indonesia bahkan dunia.
Sesuai bahwan evaluasi, monitoring dan pengawasan terhadap hutan dan laut untuk Papua Barat haruslah melalui mekanisme yang betul-betul intens. “Untuk permantap Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 20 Tahun kedepan, kami mendatangi Kedutaan Norwegia di Jakarta. Dunia sangat peduli terhadap daerah-daerah yang menjaga tutupan hutannya,” tegas Temongmere.
Temongmere mengatakan, para pihak menjaga hutan, harus tetap hidup sejahtera agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Itu sebabnya, warga dunia diharapkan ikut memberikan kontribusi bagi masyarakat penjaga hutan terutama masyarakat adat.
Dikatakannya, terdapat komitmen bersama bahwa Papua Barat harus menyumbang Indonesia emas tahun 2045. Dari memulainya, mulai dari kearifan lokal yakni satu tungku tiga batu.

“Yang ingin Papua Barat sumbang untuk Indonesia Emas, adalah kecerdasan inteletual, kecerdasan emosial terkait dengan budaya dan kecerdasan spiritual. Ini sejalan dengan visi Papua Barat sebelumnya yakni, Membangun dengan hati, mempersatuan dengan kasih menuju Papua Barat yang maju, mandiri dan bermartabat,” tegas Temongmere.
Berkaitan dengan menjaga tutupan hutan, terang Temongmere, tidak bisa mengandalkan visi pertumbuhan ekonomi, sebab jika visi pertumbuhan dan pendapatan daerah maka orientasinya adalah materialistik.
“Dimana kita dapat lakukan dengan menebang hutan itu, tapi kalau kita menjaga dengan emosi kebersamaan dan asas spiritual menjadi kekuatan untuk bagaimana melestarikan hutan itu, tentunya ada amal, ada kebaikan yang kita dapat dan dijaga sebaik-baiknya,” ujarnya.

“Menuju pada konsep pembangunan secara universal yakni, harus ada pertumbuhan ekonomi tetapi juga harus ada keadilan bagi rakyat dan tidak boleh mengambil se-mau kita, tapi ambil secukupnya untuk kehidupan hari ini dan sisahkan untuk esok,” terang Temongmere.
“Kita harus mempu memberikan keyakinan kepada gubernur dan wakil gubernur Papua Barat tentang bagaimana membawa Papua Barat untuk 2045 yang akan datang dengan konsep-konsep untuk pelestarian hutan bagi masyarakat,” tandas Temongmere. [FSM-R3]