Sorong, TP – Polresta Sorong Kota mengambil langkah persuasive dengan mengundang para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda di Kompleks Sorpus, Kota Sorong untuk membahas acara goyang muda-mudi yang sering digelar di lapangan basket Sorpus, Kota Sorong.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol. Happy P. Yudianto melalui Wakasat Binmas, Ipda Wellem Balubun mengatakan, pihaknya sangat responsif terhadap setiap perkembangan situasi di wilayah Kota Sorong.
Oleh sebab itu, kata dia, fenomena goyang muda-mudi yang dianggap sebagai masalah sosial, harus disikapi secara persuasif. Diutarakannya, fenomena itu merupakan permasalahan sosial yang dikhawatirkan akan terus berkembang ke arah negatif.
“Maka, pada pertemuan awal ini, kita akan segera melakukan tahap penyelesaian masalah sosial yang tidak harus berujung pada tindakan hukum atau proses pidana,” kata Balubun.
Diakui masyarakat, kata dia, kegiatan goyang muda-mudi yang sering dilakukan di Komplek Sorpus, sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Oleh sebab itu, para tokoh menolak keras segala bentuk kegiatan muda-mudi yang menjurus ke pesta miras dan pergaulan bebas.
Para tokoh juga bersepakat agar fasilitas lapangan basket Sorpus hanya digunakan untuk kegiatan olahraga, bukan hal lain. Dengan demikian, maka diharapkan bisa mencegah terjadinya hal negatif yang tidak diinginkan.

Selain itu, tokoh pemuda di Kompleks Sorpus setuju pihak kepolisian menghentikan kegiatan goyang muda-mudi, tetapi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong bisa menyediakan lapangan pekerjaan terhadap para pemuda di Kompleks Sorpus, Kota Sorong.
“Kami minta, mulai hari ini, semua acara goyang di Kota Sorong dihentikan. Kami mendukung pihak kepolisian untuk mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas negatif yang dilakukan muda-mudi,” pinta salah satu tokoh dalam pertemuan tersebut.
Setelah bersepakat, maka seluruh tokoh menandatangani surat pernyataan berisi kesepakatan bersama sebagai bentuk dukungan terhadap aparat kepolisian membubarkan kegiatan muda-mudi yang tidak berizin.
Tren acara goyang muda-mudi, belakangan ini cukup marak. Contohnya, tren goyang muda-mudi yang bermodalkan sewa sound system dengan uang masuk Rp. 10.000 di Kompleks Sorpus, Kota Sorong, sempat viral.
Dengan modal Rp. 10.000, para remaja akan memutar musik dengan volume tinggi untuk mengiringi remaja lain berjoget ria.
Layaknya tengah menikmati alunan musik ‘jedag-jedug’ di tempat hiburan malam, beberapa remaja bahkan bergoyang sambil mabuk. [CR24-R1]