Manokwari, TP – Dampak banjir karena luapan Kali Wariori di Distirik Sidey, yang terjadi beberapa hari terakhir mulai melebar. Tidak hanya membuat jalan dan jembatan rusak tetapi juga areal pertanian turut merasakan dampaknya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, memastikan sekitar 40 hektar sawah yang tersebar di beberapa kampung di Distrik Sidey, tidak bisa digunakan untuk menanam.
“Banjir dari Kali Wariori pasti ada areal sawah yang tergenang, tapi untuk banjir yang kemarin saya belum dapat laporan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kukuh Saptoyudo kepada Tabura Pos, di Kampung Udapi Hilir, Selasa (19/32024) belum lama ini.
Kukuh mengungkapkan, rusaknya areal sawah di Distrik Sidey akibat banjir Kali Wariori, sudah terjadi sejak 20214. Di mana, sudah lebih dari 40 hektar sawah hilang.
“Tidak tahu kalau banjir yang sekarang, pasti ada lagi sawah yang hilang, bisa jadi lebih dari 40 hektar dan di Kampung Bowi Subur, Sumber Boga serta Kampung Wariori sudah tidak menanam,” jelas Kukuh.
Kukuh mengatakan, hilangnya 40 hektar sawah menjadi kerugian bagi petani karena kehilangan sekitar 3.000 ton padi.
“Kalau banjir ini sawah hilang itu sudah pasti,” pungkas Kukuh. [SDR-R3]