Sorong, TP – Guna mempercepat pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat yang menaungi dua Provinsi yakni Papua Barat dan Papua Barat Daya menggelar Kick Off Torang Creative Festival and Ecotourism dan Pelatihan On Boarding UMKM Digital.
Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Roni Cahyadi mengatakan, di daerah, BI tidak hanya fokus pada pengendalian inflasi, melainkan memiliki tugas lain dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sebagai salah satu bagian dari upaya memacu pertumbuhan ekonomi daerah, maka BI juga memiliki tugas dan peran untuk mendorong dan meningkatkan UMKM. Sebab fungsi UMKM sebagai salah satu tulang punggung sekaligus tolak ukur pertumbuhan perekonomian di daerah,”ujar Roni kepada wartawan, Rabu (3/4/2024).
Menurutnya, pengembangan UMKM sudah pasti membutuhkan peran dan keterlibatan seluruh stakeholder dan para pemangku kebijakan. Baik dari pemerintah daerah, pihak swasta maupun kementerian terkait. Oleh sebab itu, BI Papua Barat juga telah melaksanakan berbagai strategi guna meningkatkan produktifitas UMKM, termasuk melalui peningkatan nilai tambah dari produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM.
“Kami bekerjasama dengan kurator dari pemerintah daerah dan akademisi untuk melakukan proses kurasi dan pendataan terhadap UMKM yang sudah mendaftar di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Selanjutnya para pelaku UMKM tersebut kami berikan pelatihan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk mereka,” jelasnya.
Roni berharap, melalui beragam upaya yang dilakukan tersebut, UMKM di Papua Barat dan Papua Barat Daya bisa naik kelas go nasional dan go internasional.
Pj Gubernur Papua Barat Daya melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Papua Barat Daya, Jhonny Way mengatakan, UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia guna memberikan sumbangan signifikan, khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja.
Diakui Jhonny, UMKM memiliki ketahanan dan ketangguhan yang teruji sehingga dapat menjadi penopang stabilitas sistem keuangan dan perekonomian. Hanya saja dari sisi pengembangan, UMKM masih menghadapi berbagai kendala salah satunya dari akses pemasaran.
“Oleh sebab itu, keterlibatan pemangku kebijakan diperlukan dalam pengembangan UMKM melalui sinergi dan kolaborasi dalam pengembangan UMKM dan industri kreatif yang berdaya saing tinggi,” imbuh Jhonny.
Dikatakan Jhony, kebangkitan UMKM justru terjadi karena kemampuan mempertahankan daya saing lewat digitalisasi. Olehnya, dibutuhkan dorongan dalam pemanfaatan kemajuan teknologi untuk keluar dari keterbatasan akses.
“Saat ini pemanfaatan sosial media untuk digital marketing layanan e-commerce, cashless dan payment menjadi salah satu cara yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha untuk menghasilkan daya saing produk,”pungkasnya.[CR24-R3]