Manokwari, TP – Polda Papua Barat mengadakan acara silaturahmi dan buka puasa bersama tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) se-Provinsi Papua Barat di Aston Niu Hotel, Manokwari, Sabtu (6/4).
Menutur Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Johnny E. Isir, acara ini dilaksanakan untuk mempererat tali silaturahmi yang terjalin selama ini, sekaligus menyerap aspirasi dan saran berbagai elemen serta tokoh masyarakat.
Dikatakannya, Polda telah melaksanakan pengamanan Pemilu 2024, meski masih ada dinamikanya, tetapi patut diapresiasi, pemilu bisa berjalan relatif aman, lancar, dan damai di Papua Barat.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat, Polda akan dihadapkan agenda pilkada dan dinamikanya mulai berjalan.
Sekaitan dengan hal tersebut, kata Kapolda, Presiden Joko Widodo berpesan, meski pun dalam pelaksanaan pemilu dan pilkada nanti ada perbedaan pendapat, tetapi semua pihak harus tetap bersatu tanpa melihat status apapun dan bersama-sama memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat bangsa dan negara ini.
“Tolong ingat, kita ada visi besar, Indonesia Emas 2045. Jadi, perbedaan pilihan kita sebelumnya, mari kita bisa bersatu kembali. Begitu juga saat pilkada nanti, kalau ada perbedaan pilihan, kita harus tetap bersatu,” harapnya.
Ditegaskannya, masalah keamanan, semua tokoh dan pemerintah mempunyai peran cukup penting, sehingga untuk mewujudkan tersebut, maka dibutuhkan kebersamaan.
Ia menyadari, dalam pelaksanaan tugas, pasti tidak ada yang sempurna, ada kekurangan dan keterbatasan, sehingga semua harus tetap bersama dan bersatu.
“Kita ingin saat Indonesia Emas, kita bisa merasakan bagaimana Papua sehat, cerdas, dan produktif serta tetap aman dan damai. Itu kenapa kita harus selalu bersatu,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga toleransi antarumat beragama di Papua Barat.
Ditegaskannya, keamanan merupakan bagian dan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus bergandengan tangan menjaga kerukunan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan antar-semua suku, ras, dan agama supaya Indonesia selalu aman, khususnya di tanah Papua, Papua Barat, dan Manokwari.
“FKUB Papua Barat telah memberikan saya gelar sebagai Bapak Kerukunan Antar-umat Beragama di Papua Barat, karena itu, saya mengajak kita semua menjaga toleransi di Papua Barat,” pintanya.

Ia mengatakan, terkait toleransi, Papua Barat telah mendapatkan Harmoni Award dari Menteri Agama pada 2021, urutan 1 dari 34 provinsi di Indonesia pada 2017 dalam hal toleransi antarumat beragama.
Pada 2018, sambung dia, sempat turun 1 peringkat menjadi urutan 2, tetapi pada 2019, Papua Barat kembali naik ke peringkat 1 dalam hal toleransi antar-umat beragama.
“Toleransi ini menjadi bagian yang harus kita jaga. Mari kita sama-sama menjaga keamanan, kedamaian, dan ketertiban, apalagi saudara kita umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa dan sebentar lagi Lebaran,” imbuh Mandacan.
Sedangkan Penjabat Sekda Provinsi Papua Barat, Jacob Fonataba mengatakan, saat ini pemerintah dihadapkan dengan penanggulangan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting.
Ia mengklaim, program Pemprov Papua Barat terus berlangsung, bukan hanya perekrutan ASN, tetapi ada banyak program yang sedang dilaksanakan.

Di samping itu, Fonataba menyebutkan, angka inflasi sekarang perlu diwaspadai bersama. Sebab, berdasarkan data tingginya angka inflasi disumbangkan komoditi yang dikonsumsi setiap hari, seperti nasi, cabai, bawang merah, tomat, dan lain sebagainya.
“Saya minta kalau bisa tanam sendiri masing-masing di rumah, kalau kita datangkan dari luar, maka harga di pasar juga naik,” ungkapnya.
Penjabat Sekda menambahkan, kemudian pola konsumsi, seperti nasi, mungkin bisa kembali ke umbi-umbian, sehingga angka kebutuhan bisa ditekan. [AND-R1]