Sorong, TP – Nasib malang menimpa seorang wanita lanjut usia (Lansia) berisinial IS (69), warga Kompleks Kokoda, Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi yang diduga menjadi korban perampokan, pemerkosaan hingga penganiayaan di rumah kostnya.
Kronologis kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh salah seorang tetangga korban bernama Weli, yang saat itu lewat di depan kamar kos korban sekitar pukul 10.00 WIT.
Dimana saat itu, Weli melihat pintu kos korban dalam tidak tertutup rapat (tidak digembok).Weli kemudian mencoba mengecek kondisi korban.
Betapa kagetnya Weli yang saat itu mendapati korban sudah terkapar di balik pintu dalam keadaan tanpa busana dan nampak sejumlah bercak darah.
Dalam keadaan panik, Weli sempat menanyakan kejadian apa yang menimpa korban. Kemudian, korban yang dalam kondisi lemah hanya berucap bahwa uangnya telah dicuri.
Mengetahui kejadian tersebut, Weli kemudian mengabarkan kepada warga sekitar yang selajutnya melaporkan kejadian tersebut ke layanan 110 Polresta Sorong Kota.
Laporan tersebut langsung direspon cepat oleh anggota jaga Pos Pengamanan Sorong City yang dipimpin oleh IPDA Robi Smas, SH.
Tepat pukul 10.40 WIT, anggota tiba di TKP dang langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sele Besolu guna mendapatkan pertolongan medis.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto melalui Kabag OPS Kompol Indra Gunawan menerangkan, tim medis juga melakukan visum luar terhafap korban.
Dimana hasil visum menunjukkan terdapat sejumlah bukti kekerasan pada tubuh korban.
“Berdasarkan hasil visum luar, korban menderita luka memar pada bagian wajah, memar di bagian dada sebelah kiri, memar pada bagian paha kiri dan kanan, dan pendarahan pada alat kelamin,” terang Kompol Gunawan.
Ditambahkannya, berdasarkan penuturan saksi lain, sebelum korban ditemukan dalam keadaan lemas tak berdaya, ada rumah tetangga korban yang juga hendak dimasuki oleh pencuri pada hari yang sama, sekitar pukul 03.30 WIT.
Namun karena aksinya diketahui, para pelaku tersebut melarikan diri.“Sebelumnya tetangga sempat mendengar ada suara keributan dan orang menangis (diduga dari rumah korban IS), namun tidak berani untuk mengecek keluar rumah karena saat itu hari masih gelap.

Kemudian, barulah keesokan harinya korban IS ditemukan dalam kedaan lemah di kosnya,” jelasnya.
Disebutkan Kabag Ops, sejumlah uang hasil penjualan pakaian second thrift (cakar bongkar) juga turut dibawa kabur pelaku.
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan atas kejadian tersebut. Mengingat, korban belum bisa diajak berkomunikasi dengan baik.[CR24-R3]