Manokwari, TP – Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Manokwari memprediksi lonjakan penumpang pada arus balik Lebaran 2024 di Pelabuhan Manokwari akan terjadi pada 21-25 April 2024.
Sementara sesuai perhitungan, untuk arus balik, potensi masyarakat yang belum kembali ke Manokwari melalui perbandingan dari penumpang turun dan naik di Perlabuhan Manokwari, maka diprediksi sekitar 6.742 orang yang belum kembali ke Manokwari.
Kepala KSOP Kelas IV Manokwari, Nurdin Marpaung mengatakan, menghadapi arus balik angkutan Lebaran 2024, terdapat 5 kapal public service obligation (PSO), yaitu KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Tidar, KM Ciremai, dan KM Dobonsolo akan masuk di Pelabuhan Manokwari dari luar ke Manokwari.
“Potensi kenaikan sampai sekarang jika dibandingkan tahun sebelumnya sangat kecil dengan persentase berkisar 2 persen,” kata Marpaung kepada Tabura Pos di kantornya, Senin (15/4).
Dijelaskan Kepala KSOP, dari H-15 hari raya Idul Fitri 1445 H, tercatat jumlah penumpang yang naik masih sangat kecil, sekitar 9.639 orang, sedangkan penumpang turun sekitar 6.912 orang.
“Tadi subuh ada penumpang turun di Pelabuhan Manokwari sekitar 755 orang dan yang naik 488 orang. Jadi, yang diprediksi sekitar enam ribu jiwa sekian ini mereka akan menggunakan KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Tidar, KM Ciremai, dan KM Dobonsolo di rentang tanggal 21-25 April 2024,” jelas Marpaung.
Dirinya mengatakan, kesiapan yang dilakukan KSOP untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus balik di Pelabuhan Manokwari yakni menyiapkan posko terpadu di terminal penumpang dan diberlakukan 1×24 jam.
Menurutnya, dalam kegiatan posko angkutan Lebaran 2024, KSOP mengerahkan seluruh kekuatan, dimana petugas diatur menjadi 3 shift dan senantiasa berkoordinasi dengan TNI, Polri, Basarnas, dan lain sebagainya.
Dirinya meminta para petugas melayani penumpang yang menggunakan transportasi laut ini supaya mereka bisa merasa nyaman, aman, dan dalam keadaan sehat.
“Kalau ada penumpang yang kurang sehat, mereka bisa menggunakan fasilitas yang dilaksanakan KPP. Ada pelayanan kesehatan, Jasa Raharja juga disediakan itu,” katanya.
Marpaung menambahkan, untuk kedatangan penumpang yang turun, tidak diarahkan ke terminal penumpang, tetapi langsung keluar untuk menggunakan sarana transportasi yang tersedia di areal terminal penumpang.
Dirinya mengaku, meski fasilitas di Pelabuhan Manokwari cukup terbatas, tetapi dengan semangat yang kuat dan integritas tinggi dari KSOP, bekerja sama dengan pihak terkait, maka semua secara umum berjalan aman dan lancar.
“Fasilitas terminal penumpang kita terbatas, hanya 200 jiwa, sedangkan penumpangnya bisa mencapai 800 jiwa,” kata Marpaung. [AND-R1]