Manokwari, TP – Warga binaan di Lapas Kelas II B Manokwari diberdayakan dengan program Pembinaan Kemandirian.
Kalapas Kelas II B Manokwari, Jumadi melalui Kepala Seksi Bimbingan Narapidana atau Anak Didik (Kasi Binadik), Penina Edoway menjelaskan, dalam program ini, ada beberapa kegiatan, dalam bentuk pembinaan dan pembekalan ketrampilan terhadap warga binaan.
Dirincikan Penina Edoway, ada pertukangan, mebel, batu tela, kerajinan tangan, pembuatan tahu dan tempe, sedangkan pembinaan asimilasi di luar, yaitu barber shop, penjualan gorengan, dan sebagainya.
“Ada banyak program untuk meningkatkan ketrampilan warga binaan dalam rangka pemberdayaan,” ungkap Penina Edoway kepada Tabura Pos di Lapas Manokwari, Senin (15/4).
Dikatakannya, program Pembinaan Kemandirian bagi warga binaan bernilai ekonomi, sehingga untuk mendukung ketrampilan tersebut, Lapas Manokwari menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, seperti Dinas Pariwisata, Dekranasda, dan satu BUMN.
Soal kendala, ia mengakui bahwa salah satu kendala yang dialami dalam program ini, yakni peralatan yang masih minim dan terbatas.
“Alatnya masih pakai alat sendiri, seperti untuk meubelair. Kita butuhkan perbanyak peralatannya saja, karena di lapangan kadang alat rusak, kita perbaiki. Peralatan ini penting untuk menunjang ketrampilan warga binaan ke depan,” jelas Penina Edoway.
Dirinya menambahkan, selain program Pembinaan Kemandirian, pihaknya juga melakukan pembinaan kepribadian melalui penguatan kerohanian.
“Sementara kita hanya punya warga binaan Muslim dan Nasrani dan pembinaan itu, dua-duanya berjalan bagus,” katanya. [AND-R1]