Manokwari, TP – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampus Universitas Papua (Unipa) Manokwari meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) membatalkan pemilihan rektor Unipa 2024.
Desakan itu disampaikan sejumlah mahasiswa melalui aksi penyampaian aspirasi di halaman Kampus Unipa Manokwari, Jl. Gunung Salju, Amban, Kabupaten Manokwari, Senin (22/4/2024).
Koordinator aksi, Imanuel Yogobi mengatakan, aksi ini dilakukan karena mahasiswa menilai proses pemilihan sampai penetapan calon rektor, diduga tidak sesuai mekanisme dan tahapan.
Ditegaskannya, kampus adalah lembaga pendidikan, sehingga proses pemilihan rektor harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kejujuran.
“Kami mahasiswa Unipa menilai proses pemilihan rektor hingga penetapan calon rektor, diduga tidak berjalan sesuai mekanisme dan tahapan,” katanya.
Dari pantauan Tabura Pos, dalam aksinya, para mahasiswa ini menyampaikan aspirasi melalui selebaran dan spanduk berukuran besar. Setidaknya, ada 6 poin aspirasi yang disampaikan para mahasiswa ini.
Poin-poin tersebut, yakni menolak dengan tegas politik praktis di Kampus Unipa, menolak indikasi tawaran jabatan, menolak indikasi money politic, menolak indikasi kecurangan pemilihan dalam pemilihan rektor.
Kemudian, mahasiswa juga meminta pemilihan rektor harus menjunjung tinggi keadilan, kejujuran, dan kebenaran, dari jiwa perguruan tinggi, dan meminta penundaan pemilihan rektor serta meminta pihak Kementerian Pendidikan melakukan pemeriksaan dan investigasi atas pemilihan rektor Unipa pada 2024 ini.
Aksi penyampaian aspirasi ini tidak berlangsung lama, dan aktivitas di Kampus Unipa pun berjalan aman dan lancar. [AND-R1]