Manokwari, TP – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) di Bilangan Parungmulya, Ciampel, Karawang, Jawa Barat, menjadi salah satu tempat yang dikunjungi rombongan Capacity Building Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Rabu (24/4/2024).
Di sana, rombongan Capacity Building yang terdiri dari wartawan, protokoler pemerintah daerah Papua Barat dan Papua Barat Daya beserta KPw BI Papua Barat, diajak melihat lebih dekat bagaimana proses pencetakan uang rupiah.
Kepala Departemen Perencanaan dan Produksi Kontrol Peruri, Uswatun Hasanah menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 6 Tahun 2019, Peruri mendapatkan amanah salah satunya adalah mencetak uang rupiah atas permintaan dari Bank Indonesia.
“Kami membuat perencanaan pencetakan berdasarkan permintaan dari Bank Indonesia,” jelas Uswatun dalam pertemuan di Aula Peruri.
Selain itu, Peruri juga mendapatkan amanah mencetak dan membuat beberapa dokumen, seperti dokumen negara, keimigrasian, materai.
Ia berharap, melalui kunjungan dan menyaksikan langsung proses pencetakan uang di Peruri bisa menambah kepedulian terhadap uang rupiah.
“Seperti yang dari Bank Indonesia yaitu cinta, bangga, paham rupiah,” pungkasnya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Roni Cahyadi mengatakan, BI Papua Barat membawa 22 peserta yang terdiri dari 12 wartawan dan 10 protokol dari Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas serta untuk meningkatkan koordinasi.
“Di daerah kami dengan wartawan dan protokol bersama-sama untuk membangun koordinasi sehingga tujuan memajukan perekonomian daerah, pengendalian inflasi, kestabilan sistem keuangan, peredaran uang rupiah dapat berjalan dengan baik dan lancar,” jelasnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pihak Peruri yang sudah memberikan kesempatan bagi rombongan untuk berkunjung dan melihat proses percetakan uang secara langsung.
Pantauan Tabura Pos, saat mau masuk ke kawasan produksi, mode keamanan langsung diterapkan. Di mana, setiap orang hanya membawa diri masuk ke kawasan produksi.
Semua perlengkapan yang berbau kamera wajib tinggal, termasuk tidak boleh membawa uang.
Dari penjelasan staf teknis di kawasan produksi Peruri, menjelaskan permintaan pencetakan uang rupiah oleh BI tidak dalam total nilai (miliaran atau triliunan) tetapi dalam bentuk bilyet. Di mana, satu bilyet (satu lembar kertas besar) bisa mencetak 45 lembar uang rupiah.
Proses pencetakan, pihak Peruri menerima desain gambar dari BI. Begiti juga kertasnya disediakan langsung oleh BI.
Setelah desain diterim, dilanjutkan dengan proses printing dan pencetakan dua sisi uang dengan warna dasar sampai sempurna. Proses selanjutnya adalah pencetakan nomor seri uang dan tanda tangan.
Setelah proses pencetakan dilalui, masuk pada proses inspeksi atau penyortiran uang yang rusak atau tidak layak edar dan yang layak edar, sebelum masuk dalam tahapan pemotongan.
Setelah semuanya clear, hasil pencetakan uang semuanya akan diserahkan ke BI sesuai dengan total permintaan pencetakan, baik yang layak edar maupun yang rusak semua akan diserahkan. Yang rusak telah ditandai dan di kemas tersendiri. [SDR]