Manokwari, TP – Sekitar 50 peserta meramaikan Kapolresta Cup 1 Body Contest dan Body Building Proses di salah satu pusat perbelanjaan di Manokwari, Sabtu (11/5).
Perlombaan ini menandai kebangkitan Perkumpulan Binaraga dan Fitness Seluruh Indonesia (PBFI) Provinsi Papua Barat yang vakum selama 12 tahun.
Kategori yang dilombakan, yakni middle muscle atau body fitness, professional muscle atau men fitness, TNI-Polri, mens athletic physique, binaraga dengan berat 60 kg, 65 kg, 70 kg, dan 75 kg yang memperebutkan total hadiah ratusan juta Rupiah.
Perlombaan semakin meriah dengan kehadiran bintang tamu, atlet binaraga asal Papua, sekaligus juara nasional 6 kali di tingkat nasional, Eduardus Apcowo.

Dalam sambutannya, Bupati Manokwari, Hermus Indou mengatakan, ini sangat positif, karena Polresta Manokwari tidak menempatkan diri hanya sebagai institusi keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi berada di lini mana saja untuk pembangunan di Manokwari, salah satunya di sektor olahraga.
“Kalau kita berbicara olahraga di sini, apakah olahraga harus diurus atlet-atlet atau pemda saja, tidak, tetapi olahraga menjadi tanggung jawab semua stakeholder dan seluruh pihak di bangsa dan negara ini,” kata Indou.
Dirinya berharap ke depan dalam pengelolaan manajemen olahraga, semua pihak bisa memegang tanggung jawab sesuai keahliannya, sehingga urusan olahraga akan menjadi urusan yang ringan untuk dilakukan pembinaan.
“Kemudian, dalam kontestasi itu, kita tidak boleh menjadi orang-orang yang kalah, mental kita, mental menang harus ditanamkan dari sekarang,” katanya.
Sementara Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong mengatakan, PBFI terbentuk dari curhatan anak-anak muda yang cinta olahraga. Sebab, lanjut dia, olahraga itu sekian lama vakum, sedangkan ada atletnya.
Dari situ, lanjut Kapolresta, kemudian dibentuk PBFI Provinsi Papua Barat yang diketuai AKP Subhan S. Ohoimas. “Awalnya saya yang ditunjuk, tapi saya menolak karena keberadaan saya di sini hanya bersifat sementara,” katanya.

Ia mengatakan, kehadiran PBFI untuk merangsang anak-anak di Papua yang mempunyai hobi di bidang olahraga tersebut, karena secara genetic itu sudah ada dan cukup bagus, hanya perlu terus dipoles agar mental dan disiplinnya terbentuk.
Diutarakannya, pertumbuhan anak muda di Papua Barat, khususnya di Manokwari cukup pesat, tetapi sangat disayangkan, tidak terakomodir. Dikatakannya, PBFI merupakan satu cabang olahraga yang tidak mengeluarkan biaya banyak, tetapi membutuhkan dukungan dari pemerintah.
Dirinya berharap para atlet yang ikut berkontestasi bisa menularkan ilmunya terhadap generasi muda agar tidak sekedar formalitas, tetapi bagaimana ikut menjaga pola hidup sehat. “Niat baiknya kami untuk membangun Manokwari melalui generasi-generasi emas yang akan datang. Kami mau menghilangkan persepsi-persepsi negative yang ada di Manokwari,” katanya.
Sementara Ketua PBFI Provinsi Papua Barat dan ketua panitia lomba, Subhan Ohoimas mengatakan, perlombaan ini digelar dengan tujuan membangun manusia yang sehat, sekaligus membangkitkan PBFI yang mati suri kurang lebih 12 tahun.
“Januari kemarin, kepengurusan PBFI telah ditunjuk KONI Papua Barat, tinggal menunggu dilantik PBFI Pusat,” katanya.
Dirinya berharap kehadiran PBFI Papua Barat bisa memberikan kontribusi lebih positif untuk daerah, khususnya Papua Barat dan Manokwari.
“Cukup banyak peminatnya, sehingga kita gelar lomba ini. Kebetulan ini juga hobi Bapak Kapolresta Manokwari,” kata Ohoimas. [AND-R1]




















