Manokwari, TP – Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (PD-KKST) Kabupaten Manokwari, diharapkan menjadi organisasi yang produktif.
Tidak hanya mengimplementasikan program kerja yang mendukung pembangunan di daerah dan pembinaan bagi warga KSST, tetapi juga bagi warga suku lain yang ada di Manokwari guna mewujudkan pembangunan di Manokwari.
“Pengurus yang baru dilantik kiranya dapat menjalankan dan menjaga amanah dari warga KKST yang ada di Manokwari. Lakukan kegiatan yang berkaitan dengan kemaslahatan masyarakat, berbuat yang terbaik bagi masyarakat di Manokwari,” tutur Bupati Manokwari Hermus Indou, pada pelantikan pengurus PD KKST Kabupaten Manokwari periode 2023-2028, di Aula Fasharkan, Minggu (19/5/2024).
Hermus meminta warga KKST menjaga kemajemukan di Manokwari, yang terdapat berbagai macam suku. Karena, kemajemukan tidak hanya sebagai wujud transformasi pembangunan, tetapi juga dapat menjadi konflik.
Ia mengatakan, keberadaan perbedaan suku, agama, ras dan golongan di Manokwari karena kehendak Tuhan. Untuk itu, harus dijaga dan dirawat sebagai mana menjaga Indonesia di tanah Papua, lebih khusus Manokwari.
“Mari kita jaga kemajemukan ini agar rumah besar Manokwari ini berikan pengayoman bagi kita semua untuk hidup aman dan damai bersama. Mari bangun Manokwari secara bersama sama apapun pekerjaannya bapak ibu sekalian, karena Manokwari untuk semua, semua untuk Manokwari,” pesan Hermus.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) KKST Papua Barat, Halim menegaskan akan hidup berdampingan dengan suku-suku lainnya di Manokwari untuk menjaga persatuan dan kesatuan sehingga lahir keharmonisan bersama di Manokwari sebagai rumah bersama.
“Saya dan pengurus di provinsi akan rutin mengawasi jalannya organisasi (KKST red) di kabupaten sehingga program yang dijalankan sejalan dengan pembangunan di daerah ini,” ujar Halim.
Ketua KKST Kabupaten Manokwari, La Neto menambahkan, memiliki tanggung jawab yang besar. Sehingga membutuhkan bantuan dari semua pihak. Terutama pemerintah daerah Manokwari.
Ia menegaskan akan bersinergi dengan semua pihak, termasuk suku-suku lain yang ada di Manokwari guna mendukung pembangunan di Manokwari.
“Manokwari adalah rumah kita yang nyaman. Kami menyebut Manokwari sebagai rumah kaki seribu. Karena semakin banyak kaki maka akan semakin kuat menahan goncangan dari mana pun. Tiang ibaratnya suku-suku yang ada di Manokwari,” pungkasnya. [SDR-R4]