• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Sabtu, Juni 28, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home DAERAH MANSEL

Aksi Kerja Nyata, Dinas Kesehatan Gelar PIN Polio dan Intervensi Stunting

AdminTabura by AdminTabura
15/06/2024
in MANSEL
0
Aksi Kerja Nyata, Dinas Kesehatan Gelar PIN Polio dan Intervensi Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, dr. Iwan P. Butarbutar, didampingi Ketua GOW Kabupaten Mansel, Ny. Petrick D.C.W Rengkung, pada aksi kerja nyata Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, di Posyandu Raipawi, Abreso Ransiki, Jumat (14/6). TP/BOM.

0
SHARES
45
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Ransiki, TP – Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel menggelar aksi kerja nyata dalam rangka percepatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dan intervensi serentak stunting di Wilayah Papua Barat tahun 2024, yang berlangsung di Posyandu Raipawi, Abreso Ransiki, Jumat (14/6)

Aksi kerja nyata itu ditandai dengan pemberian PIN Polio oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, dr. Iwan P. Butarbutar kepada bayi dan pemberian makanan tambahan berupa susu oleh Ketua GOW Kabupaten Mansel, Ny. Petrick D.C.W Rengkung kepada anak balita.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, dr. Iwan P. Butarbutar mengatakan, polio merupakan salah satu penyakit yang menular jika tidak di imunisasi.

“Kalau ada anak tentangga yang usianya 1 – 8 tahun belum ikut imunisasi polio, minta orang tuanya supaya anakanya segera di imunisasi. Kita coba untuk atasi semaksimal mungkin supaya polio jangan ada di Manokwari Selatan,” pinta Butarbutar.

Ia mengungkapkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel sebenarnya sudah sangat intens dalam menggerakkan PIN Polio tetapi terkendala dengan kurangnya antusias masyarakat untuk membawa anak bayi dan balita ke Posyandu untuk di imunisasi.

Dikatakannya, capaian PIN Polio di Distrik Ransiki sampai hari ini masih rendah, maka harus terus ditingkatkan.

Pada kesempatan yang sama, dia mengaku, Pemkab Mansel melalui Satgas Percepatan Penanganan Stunting bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, kini juga fokus untuk penanganan stunting.

Kalau sekarang capaian baru 20 persen maka pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin agar kasus stunting di Kabupaten Mansel bisa menurun, bila perlu di angka 10 persen.

Untuk itu, dalam pelaksanaan PIN Polio kali ini, tim kesehatan yang bertugas juga akan melakukan pengkuran dan penimbangan terhadap anak dan balita sebagai wujud intervensi stunting, sehingga jika ditemukan kasus baru bisa langsung di data dan mendapatkan penanganan medis.

“Stunting bukan penyakit, polio yang penyakit, supaya kita pahami bahwa stunting adalah bayi yang kekurangan gizi sehingga jika tidak ditangani, maka perkembangan bayinya kurang baik dan tidak normal, usianya dewasa, badannya kecil dan punya pola pikir anak-anak,” ujar dia.

Dirinya pun meminta, ibu-ibu tidak memandang kasus stunting dengan asumsi yang memalukan tetapi sebaliknya karena kelalaian dan kekurangan gizi dari seorang ibu saat bayi masih dalam kandungan. Masyarakat diharapkan jangan takut tetapi terus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk pemberian imunisasi polio dan penanganan anak stunting.

Sementara itu, Ketua GOW Kabupaten Mansel, Ny. Petrick D.C.W Rengkung menghimbau, kepada mama Papua supaya jangan takut membawa anak imunisasi polio, karena dengan imunisasi polio anak akan sehat dan tidak gampang terserang penyakit.

Ketua GOW Kabupaten Mansel, Ny. Petrick D.C.W Rengkung, menyaksikan kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi anak pada kegiatan PIN Polio, di Posyandu Raipawi, Abreso Ransiki, Jumat (14/6). TP/BOM

Dirinya juga meminta, supaya ibu-ibu di Manokwari Selatan aktif membawa anak ke Posyandu untuk penimbangan dan lain-lain supaya lebih memahami cara merawat dan memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak. [BOM-R4]

Previous Post

DPRD Setujui LKPj Bupati Mansel TA 2023 dan Tetapkan 10 Perda

Next Post

Kepala Suku Besar Arfak Sumbang 48 Ekor Sapi Kurban kepada Umat Islam di Papua Barat

Next Post
Kepala Suku Besar Arfak Sumbang 48 Ekor Sapi Kurban kepada Umat Islam di Papua Barat

Kepala Suku Besar Arfak Sumbang 48 Ekor Sapi Kurban kepada Umat Islam di Papua Barat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!