
Bintuni, TP – Kabupaten Teluk Bintuni masuk zona merah HIV AIDS. Terdata sebanyak 800 orang terjangkit virus mamatikan tersebut.Hal tersebut di ungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni, Franky Mobilala, S.KM., M.Kes, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya KM 6 belum lama ini.Menurut Franky Mobilala, kasus HIV AIDS meningkat karena kurangnya kesedaran dari masyarakat. Selain itu, berganti-ganti pasangan menjadi salah satu faktor meroketnya kasus tersebut. “Data kami di Dinas Kesehatan tahun 2023 kasus HIV AIDS masih di angka 799 di tahun 2024 ini sudah mencapai 800 lebih. Artinya ada tambahan,” kata Franky Mobilala.Dikatakannya, apabila tidak segera di obati, maka para penderita kemungkinan akan menghadapi kematian. “Generasi Teluk Bintuni akan hilang. Obat untuk membunuh virus HIV tidak ada dan belum ditemukan, tapi untuk mencegah agar virus tidak berkembang bisa kami lakukan,” ujarnya lagi.Dia mengaku, pihaknya terus berupaya untuk menekan kasus HIV AIDS di Teluk Bintuni melalui sosialisasi. Dijelaskan Mobilala, Kasus HIV AIDS ini di dominasi oleh perempuan. “Dari data tersebut generasi produktif yang lebih banyak positif, pada generasi ini banyak penyuluhan rutin dilakukan. Tim kesehatan sudah lakukan sosialisasi di sekolah-sekolah karena disitu sudah ada remaja yang positif HIV,” pungkas Mobilala. [ABI-R4]