
Ransiki, TP – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispar Ekraf) Kabupaten Manokwari Selatan, Yakobus F. Ramar meminta, Pimpinan Daerah supaya menjadikan urusan pariwisata sebagai urusan wajib.
Pasalnya, urusan pariwisata sangat berpotensi untuk membuka lapangan kerja dan juga proteksi lingkungan tetapi juga menjadu salah satu sektor pendapatan asli daerah atau PAD.
Ia mengungkapkan, dalam penyelenggaraan urusan pariwisata di Kabupaten Mansel, tahun ini Pemkab Mansel melalui Dispar Ekraf Kabupaten Mansel mendapat dukungan APBN senilai Rp 9,22 miliar untuk pembangunan Kawasan Wisata Mangrove Oransbari.
“Tahapannya, sedang dalam proses lelang melalui LPSE Kabupaten Mansel,” kata Ramar kepada Tabura Pos di Halaman Kantor Bupati Mansel, Rabu (26/6).
Lebih lanjut, dijelaskan Ramar, proyek pengembangan Kawasan Wisata Hutan Mangrove Oransbari, untuk tahun ini menyangkut pekerjaan fisik berupaya pembangunan tracking mangrove, menara pengamat, ampi teater atau gedung pertunjukan dan lapak pedagang kaki lima.
“Kita baru saja menggelar FGD dengan KPPN terkait proses tahapan penyaluran DAK,” ujar dia.
Menurut dia, pembangunan Kawasan Wisata Mangrove Oransbari merupakan pailot project pembangunan kawasan wisata di Kabupaten Mansel, dengan demikian perlu mendapat dukungan dan sinergitas dari semua pihak.
Seperti DPMK terkait pengembangan Kampung Wisata, Disdukcapil terkait dokumen kependudukan, Disperindagkop dan UKM, Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan dinas terkait lainnya sesuai tupoksi masing-masing dinas.
Ramar menambahkan, konsep pembangunan pariwisata yang saat ini dikembangkan bukanlah konsep yang merusak alam tetapi merupakan konsep pariwisata yang menjaga pelestarian alam, maka diperlukan sinergitas dengan semua pihak.
Dari segi promosi pariwisata, pihaknya juga sudah mempersiapkan putra-putri daerah, anak Arfak yang nantinya bisa diberdayakan sebagai duta promosi pariwisata di Kabupaten Mansel, sehingga pengembangan pariwisata dengan mengedepankan kearifan lokal itu menjadi 1 kesatuan yang tak terpisahkan antara alam, budaya dan manusianya sendiri.
Sehingga target pembangunan Kabupaten Mansel terhadap kesejahteraan masyarakat asli Papua di Kabupaten Mansel dalam hal ini Suku Arfak, bisa tercapai.
Disinggung soal upaya pengembangan Kawasan Wisata Gunung Botak, Ramar mengaku, ada banyak perhatian yang diberikan kesana termasuk perhatian Pemerintahan Provinsi Papua Barat. Hanya saja, tidak begitu maksimal karena kurang adanya dukungan dari masyarakat lokal disana. Untuk itu, konsentrasi pihaknya lebih ke Kawasan Wisata Mangorove Oransbari tetapi jika ada permintaan masyarakat sekitar Kawasan Gunung Botak maka pihaknya siap bertindak.
Dirinya pun tetap berharap, adanya dukungan anggaran dari Pemerintahan Kabupaten Mansel meski sedikit, yang penting apa yang dikerjakan oleh dinas yang dia pimpin, bisa bermanfaat bagi masyarakat lokal. [BOM-R4]