Manokwari, TP – Peringatan hadirnya 61 tahun Suku Batak di Kabupaten Manokwari, dirayakan Ikatan Kerukunan Keluarga Batak (IKKB) Kabupaten Manokwari dengan mengadakan ibadah syukur, Sabtu (29/6/2024).
Ibadah syukur yang dilangsungkan di Kampung Soribo semakin terasa istimewa, karena di saat bersamaan dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan gedung Sopo Godang atau rumah besar bagi orang Batak yang sudah lama diimpikan.
Turut hadir dalam ibadah syuku dan peletakkan batu pertama, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Papua Barat, Onesimus Marani mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat, Bupati Manokwari, Hermus Indou, sesepuh IKKB, Dominggus Mandacan yang juga Kepala Suku Besar Arfak.
Ketua Umum IKKB Manokwari J. Nainggolan mengatakan, gedung Sopo Godang merupakan impian dan sudah lama menjadi kerinduan masyarakat Batak, akhirnya bisa terwujud, dengan peletakkan batu pertama.
Sopo Godang, ungkap Nainggolan, akan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Batak di Manokwari, salah satunya mewujudkan impian dalam melayani masyarakat.
“IKKB sudah merindukan adanya gedung atau wadah untuk mengumpulkan kami masyarakat Batak. Gedung Sopo Godang ini akan menjadi tempat berkumpul dan berembuk bagi masyarakat Batak di Manokwari yang sudah lama menjadi kerinduan,” ujar Nainggolan.
Dirinya mengucapkan terima kasih untuk para pihak yang berpartisipasi dalam menyukseskan acara dan mendukung pembangunan Sopo Godang.

Nainggolan berharap, peletakkan batu pertama pembangunan Sopo Godang bisa berjalan lancar. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dan mendukung pembangunan,” ucapnya.
Kepala Biro Administrasi dan Pembangunan, Onesimus Marani mengapresiasi peran dan kontribusi masyarakat Batak di Manokwari, Papua Barat.
Menurutnya, semua yang berada di Manokwari, Papua Barat, memiliki tanggung jawab yang sama membantu pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
“Mari sama-sama satu hati dan kekuatan dengan suku lain membantu pemerintah untuk membangun Papua Barat dan Manokwari, termasuk masyarakat Batak dengan perspektifnya bagaimana ikut membangun,” ujar Marani.
Dirinya berharap semua masyarakat Batak bertanggung jawab dengan kehadiran Sopo Godang agar menjadi tempat merumuskan ide, gagasan, meningkatkan kerukunan untuk mewujudkan pembangunan Manokwari, Papua Barat.

Sementara Bupati Manokwari mengungkapkan, kehadiran masyarakat Batak telah menunjukkan kontribusi konkrit, peran yang nyata dan berdampak positif dalam setiap aspek pembangunan bersama suku Nusantara.
Menurut Hermus, keberhasilan pembangunan di Manokwari maupun di Provinsi Papua Barat sebagian besar merupakan andil dari suku-suku Nusantara, termasuk dari Suku Batak.
“Pemerintah daerah Manokwari mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada IKKB di hari ulang tahun yang ke-61 tahun dan memulai pembangunan Sopo Godang yang sekaligus menjaga eksistensi IKKB di Manokwari,” tutur Indou.
Dikatakannya, pembangunan Sopo Godang merupakan representasi dari kehadiran masyarakat Batak yang juga menjadi hal penting untuk memperkaya adat kebudayaan di Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat.
“Keberagaman, pluralisme, dank e-Bhineka-an di Manokwari menjadi kekayaan yang harus dijaga dan di Manokwari dapat terlihat dengan pembangunan rumah adat dari suku-suku lain. Batak membangun Sopo Godang, Toraja membangun Tongkonan, kita suku asli membangun Rumah Kaki Seribu, dan suku-suku lain juga membangun di sini,” tukasnya.
Bupati berharap kehadiran Sopo Godang bisa memperkuat kelembagaan dan pelayanan kepada seluruh masyarakat Batak di Manokwari untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Sedangkan Kepala Suku Besar Arfak yang juga sesepuh IKKB, Dominggus Mandacan mengatakan, IKKB Manokwari sudah berperan untuk menjaga ketentraman dan kedamaian di Papua Barat bersama suku lain.
Menurutnya, banyak anggota IKBB yang menjadi pengusaha, TNI, Polri, ASN, dan pelaku ekonomi serta membawa perubahan terhadap pembangunan Papua Barat untuk menjadi lebih maju.
“Kami ada, semua ada di tanah Arfak. Ini rumah kita bersama, sehingga kita harus hidup bersama dengan damai. Ini menjadi tanggung jawab kita semua,” ujar Mandacan.
Ketua Panitia Pembangunan Sopo Godang, J. Silalahi mengatakan, Sopo Godang mempunyai arti rumah besar untuk masyarakat Batak.
Sopo Godang, kata dia, akan menjadi wadah masyarakat Batak yang efektif untuk berkumpul melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan adat-istiadat, seperti pesta adat, musyawarah atau berhubungan dengan kegiatan keagamaan, akan diselenggarakan di Sopo Godang.
Menurutnya, lahan sementara untuk Sopo Godang seluas 4.000 meter persegi dan diperkirakan bisa menampung kurang lebih 1.500 orang. [SDR-R1]