
Ransiki, TP – Pasca dilantik sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Manokwari Selatan, Naftali Ahoren mengatakan, bakal melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan dokumen kependudukan bagi masyarakat Manokwari Selatan (Mansel) yang lebih efektif dan efisien.
Ahoren mengungkapkan, salah satu inovasi yang sudah terpikirkan dan direncanakan untuk dilakukan adalah layanan kependudukan berbasis digitalisasi dengan Moto ‘Sekali datang dokumen di tangan’.
Wujud dari moto tersebut adalah pelayanan berbasis digitalisasi, yang mana untuk mendaftar atau mengajukan pembuatan dokumen kependudukan, masyarakat 57 kampung tidak perlu datang lagi ke kantor tetapi hanya melalui aplikasi yang disediakan.
Selanjutnya operator aplikasi yang ada di Disdukcapil akan memilah-milah syarat pembukaan dokumen sesuai permohon untuk selanjutnya di proses oleh petugas yang ada. Pemohon akan dihubungi kembali oleh petugas untuk datang dan ambil dokumen yang diminta apibila dokumen tersebut sudah diterbitkan.
Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi bolak-balik ke Disdukcapil untuk mengecek pembuatan dokumen kependudukan, tetapi hanya diam dirumah dan fokus melakukan kegiatan lainnya, jika sudah di hubungi oleh petugas kependudukan maka datang ke kantor dan bisa langsung membawa pulang dokumen yang diminta.
“Untuk tahap awal, kita akan bekerja semaksimal mungkin mensosialisasikan bentuk pelayanan ini kepada masyarakat di 57 kampung, sambil melakukan berbagai persiapan, server, aplikasi dan lain-lain,” kata Ahoren kepada wartawan di Kantor Bupati Mansel, Kamis (4/7).
Selain program inovasi, di akuinya, program jemput bola (Jebol), program yang sudah dijalankan pejabat lama tetapi tetap dilanjutkan, sembari melakukan perubahan-perubahan untuk arah pelayanan yang lebih baik. Sambungnya, program jebol dalam Minggu depan sudah bisa dijalankan dengan sasaran distrik terjauh. Kalau soal efektif atau tidak efektifnya program ini tetap dijalankan dulu baru kemudian dievaluasi.
Menurut dia, program jebol kembali dijalankan, tujuannya untuk membantu masyarakat dalam kepemilikan dokumen kependudukan, sekaligus meringankan beban transportasi masyarakat jika harus datang lagi ke Kantor Disdukcapil untuk mengurus dokumen kependudukan.
Meski begitu, Ahoren mengaku, antusias masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan di Disdukcapil Kabupaten Mansel masih tinggi, masih banyak orang yang rela mengantri di kantor untuk membuat dokumen kependudukan walau sebenarnya menyita waktu dan tenaga.
Untungnya, sistem berjalan baik dan tidak terganggu, blangko pembuatan e-KTP, KIA, KK dan Akta Kelahiran juga masih tersedia banyak sehingga pengurus dokumen kependudukan masih bisa terlayani dengan baik dan secara gratis. [BOM-R4]