Manokwari, TP – Satlantas Polresta Manokwari akan menggelar Operasi Patuh Mansinam 2024 selama 14 hari, terhitung 15 Juli – 28 Juli 2024.
Untuk itu, masyarakat diimbau tertib berlalu lintas, melengkapi surat-surat dan kendaraannya. Pelaksanaan operasi ini, ada sejumlah pelanggaran yang menjadi fokus, khususnya pelanggaran kasat mata.
Kasat Lantas Polresta Manokwari, Iptu Nurfah mengatakan untuk menyiapkan pelaksanaan operasi, maka dalam waktu dekat akan dilaksanakan pra ops, dilanjutkan gelar pasukan, Senin, pekan depan.
Ia menjelaskan, Operasi Patuh Mansinam 2024 bertujuan untuk mengimbau dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih tertib dalam berlalu lintas, terutama di Manokwari.
Sasaran dalam pelaksanaan Operasi Patuh Mansinam 2024, kata dia, yakni pelanggaran kasat mata, seperti tidak mengenakan helm, melanggar lampu merah, pengendara di bawah umur, berkendara di bawah pengaruh minuman beralkohol, dan lain sebagainya.
“Manokwari masih banya yang tidak patuh berlalu lintas. Jadi, Operasi Patuh Mansinam 2024 ini, sasaran kami pelanggaran kasat mata yang menjadi fokus,” jelas Kasat Lantas kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Rabu (10/7).
Ditambahkan Nurfah, Operasi Patuh Mansinam 2024 adalah upaya untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, sehingga masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran dalam berlalu lintas dan selalu mengutamakan keselamatan.
Fans Bola
Pada kesempatan itu, Nurfah mengingatkan fans bola agar selalu menjaga ketertiban umum. Lanjut dia, dukungan terhadap negara atau tim dalam suatu ajang pertandingan sepakbola, itu hal wajar.
Namun, ia berharap sebagai fans bola atau penggemar, tidak harus melakukan aksi yang berlebihan dan berpotensi mengganggu ketertiban umum.
Ia menerangkan, konvoi dengan mengabaikan aturan lalu lintas, tidak dibenarkan, karena bisa berdampak terhadap keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
Menurut Nurfah, dukungan terhadap suatu negara atau tim kebanggaan dengan euphoria berlebihan, tidak baik, seperti melakukan konvoi dalam kondisi mabuk, karena itu berbahaya.
Diakuinya, sering dijumpai dalam konvoi memakai knalpot racing, kemudian digeber-geber, sehingga sangat meresahkan, lalu melintas di depan rumah sakit.
“Ini kan mengganggu. Itu yang mau kami tertibkan, apalagi knalpot racing, itu kita sasar. Kita sosialisasi dalam waktu dekat, setelah itu kita lakukan penindakan. Manokwari harus aman,” ujar Kasat Lantas. [AND-R1]