Manokwari, TP – Kabupaten Manokwari tidak mampu mencapai target 95 persen pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024, baik pada putaran pertama maupun putaran kedua.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari, Marthen L. Rantetampang tidak menampik capaian PIN polio 2024 di Kabupaten Manokwari belum mencapai target tersebut.
Dia menyebutkan, hasil putaran pertama yang dimulai sejak 27 Mei sampai 8 Juni 2024 hanya 78,00 persen dari target 95 persen. Sedangkan, capaian putaran kedua yang dimulai 24 Juni sampai 1 Juli 2024 berada diangka 27,70 persen, jauh dari target 95 persen.
“Capaian putaran pertama 78 persen dan capaian putaran kedua 27 persen. Jadi, masih sangat rendah. Sedangkan, setiap putaran dari putaran 1, 2, 3 dan putaran 4 masing-masing harus mencapai target 95 persen,” jelas Rantetampang kepada wartawan setelah evaluasi capaian PIN polio Kabupaten Manokwari, di Sasana Karya, Kantor Bupati, Kamis (11/7/2024).
Rantetampang menerangkan, pada putaran kedua ini Manokwari diberikan waktu 1 minggu plus 5 hari untuk melakukan swiping dari rumah ke rumah.
Jika saat swiping ditemukan ada anak usia 0 bulan sampai 7 tahun belum mendapatkan imunisasi polio, maka akan diberikan.
Dia mengungkapkan, pada putaran kedua semua anak yang sudah diberikan imunisasi polio pada putaran pertama, harus tetap diberikan.

“Targetnya 95 persen, jadi yang sudah dapat di putaran satu, di putaran kedua ini tetap diberikan, jadi orang yang sama dan di Manokwari target anak yang mendapatkan imunisasi polio ada sebanyak 47.747 anak,” terang Rantetampang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan ini menambahkan, jika putaran pertama dan putaran kedua tidak mencapai target 95 persen, maka bisa kemungkinan terjadi munculnya polio di Manokwari, karena status saat ini sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Sekarang ini sudah masuk putaran kedua. Sambil jalan putaran kedua, kita kejar target putaran pertama, karena untuk melindungi anak-anak maka target harus 95 persen. Misalnya 100 anak minimal 95 anak sudah diberikan imunisasi polio,” terangnya.
Menurutnya, masih rendahnya capaian PIN polio 2024 putaran pertama dan putaran kedua, karena masih rendahnya kesadaran orang tua. Selain itu, saat petugas datang ke rumah orang tua dan anaknya tidak berada di rumah.
“Target 95 persen ini menyebar di kampung, puskesmas dan distrik. Tapi, ada kampung yang tidak bisa akses. Setelah evaluasi ini maka kami minta RT dan RW, kepala kampung, kelurahan dan distrik bisa menggerakkan warganya jika ada swiping polio,” pungkasnya.
Rantetampang menambahkan, meskipun secara umum capaian polio putaran pertama dan kedua Kabupaten Manokwari belum mencapai target 95 persen. Namun, berdasarkan penyebarannya ada beberapa puskesmas yang telah mencapai target putaran pertama bahkan melebihi.
Diantaranya, Puskesmas Warmare (107,60%), Tanah Rubuh (101,40%), Sowi (135,90%), Mobja (106,50%), Mansinam (105,70%), Nuni (105,10%) Prafi (104,50%), dan Masni (100,60%).
Sedangkan, puskesmas yang belum mencapai target putaran pertama, yaitu Puskesmas Macuan (91,80%), Maripi (84.00%), Amban (80,20%), Sidey (73,40%), Wosi (71,00%), Sanggeng (57,20%), dan Pasir Putih (52,30%).
Sedangkan, putaran kedua Puskesmas Warmare (112,40%), Tanah Rubuh (81,40%), Sowi (79,10%). Mobja (7,80%), Mansinam (0%), Nuni (26,90%), Prafi (18,70%), dan Masni (42,60%).
Kemudian, Puskesmas Macuan (7,90%), Maripi 56,50%), Amban (22,00%), Sidey (2,30%), Wosi (13.00%), Sanggeng (15,40%), dan Pasir Putih (28,70%). [SDR-R3]