Manokwari, TP – Promovendus, Derek Ampnir dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor setelah mengikuti sidang ujian terbuka promosi doktor, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Papua (Unipa) di aula Pascasarjana Unipa, Jumat (12/7/2024).
Derek Ampnir diuji oleh sebanyak 9 dewan penguji yang bergelar professor dan doktor yang pakar terhadap ilmu lingkungan. Disertasi yang diambil Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat ini berjudul “Model Risiko Bencana Pulau-Pulau Kecil dalam rangka Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Papua Barat,”
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Papua Barat ini mendapatkan bimbingan oleh Prof. Budi Santoso, Dr. Rudi Maturbongs dan Dr. Hendri. Secara bergiliran dewan penguji memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk menguji sejauh mana promovendus menguasai disertasi yang dikaji dan ditulisnya kurang lebih selama 4 jam.
Berjalannya waktu Diakhir sidang ujian terbuka, Ketua Dewan Penguji, Onesimus Yoku mengskorsing sidang ujian terbuka guna menetapkan dan memutuskan hasil ujian terbuka promosi doktor dari promovendus Derek Ampnir.

Kurang lebih selama 20 menit kemudian, Ketua Dewan Penguji kembali membuka sidang ujian terbuka dengan membacakan berita acara tentang penetapan nilai kelulusan pada ujian terbuka promosi doktor, dan mahasiswa pascasarjana, Derek Ampnir dinyatakan lulus dengan nilai 88.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Jacob Fonataba menyampaikan appresiasi kepada pihak Fakultas Pascasarjana Unipa yang telah membantu Kepala BPBD Papua Barat, sehingga Provinsi Papua Barat memiliki tambahan 1 orang doktor.
“Mewakili penjabat Gubernur Papua Barat saya menyampaikan terima kasih kepada Rektor Unipa dan Civitas Akademika yang telah membantu Pemprov Papua Barat melaksanakan sidang ujian terbuka Doktor Derek Ampnir,” kata Fonataba saat memberikan sambutan pada sidang ujian terbuka promosi Doktor Derek Ampnir, kemarin.

Dikatakan Fonataba, sesuai dengan judul disertasi “Model Risiko Bencana Pulau-Pulau Kecil dalam rangka Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Papua Barat,” yang diujikan tadi (kemarin).
Fonataba menilai, Derek Ampnir yang ahli dibidang penanggulangan bencana dan sangat profesional, maka wajar apabila hari ini (kemarin) Pascasarjana Unipa secara legalitas memberikan gelar doktor bagi Derek Ampnir.
Tentunya, lanjut dia, model risiko bencana Pulau-pulau kecil dalam rangka Pembangunan berkelanjutan ini, tentunya akan dipakai sebagai model risiko bencana di pulau-pulau kecil maupun pulau-pulau besar di wilayah Papua Barat.
“Dengan model ini, kita akan pakai dalam penyusunan program kerja. Jadi, tidak ada program copy paste, namun hasil kan ilmiah inilah yang akan dipakai,” pungkas Fonataba.
Sementara itu, Provoendus Pascasarjana Unipa, Derek Ampnir berharap, apa yang dirinya bukan hanya sekedar mengejar gelar doktor. Tetapi, dapat menjadi sumbangsi bagi keberlanjutan Pembangunan di Papua Barat.
“Harapan saya, kiranya model ini dapat dipakai oleh Pemprov Papua Barat guna melindungi ekosistem kepulauan di wilayah Papua Barat, agar terwujudnya Pembangunan berkelanjutan,” singkat Ampnir dalam sambutannya. [FSM-R3]