Manokwari, TP – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Papua Barat merevisi Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Papua Barat 2013-2030 seluruhnya.
Pelaksanaan revisi masterplan RIPPARDA di Papua Barat dilakukan, karena kehadiran DOB Papua Barat Daya mempengaruh RIPPARDA Provinsi Papua Barat yang sebelumnya telah disusun.
Kepala Disparbud Provinsi Papua Barat, Nelles Dowansiba membenarkan, pihaknya telah merevisi RIPPARDA Papua Barat 2013-2030 dan hasilnya telah diserahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pariwisata dan kementerian terkait lainnya di pusat.
Ia mengatakan, ada 2 wilayah di Papua Barat yang menjadi fokus pengembangan sektor pariwisata yakni, Kampung Kwau di Kabupaten Pegununan Arfak dan Teluk Triton di Kabupaten Kaimana.
“Ke-2 wilayah yang menjadi fokus pengembangan sektor pariwisata ini berdasarkan hasil revisi RIPPARDA 2013-2030. Dokumen strategis pengembangan sektor wisata sudah dikirimkan ke Bappenas, mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah pusat,” kata Dowansiba kepada Tabura Pos di Fakultas Pascasarjana, Unipa, Manokwari, Jumat (12/7/2024).
Lebih lanjut, jelas dia, strategi pengembangan sektor pariwisata khususnya di Kampung Kwau berbasis pada kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat yang diwariskan secara turun temurun yang didukung dengan infrastruktur rumah adat kaki seribu.
Sedangkan, pengembangan sektor pariwisata di Teluk Triton, berfokus pada pariwisata bahari, karena gugusan kepulauannya sangat unik termasuk keanekaragaman terumbu karang yang terkandung di dalam laut Teluk Triton.
“Selain pariwisata bahari, warisan budaya dan kearifan lokal di Kaimana akan dikembangkan sebagai wisata aktraksi,” terangnya.
Menurutnya, rencana pembangunan sektor pariwisata ini akan berjalan maksimal di tahun depan. Karena, saat ini merupakan tahun politik dan ada transisis pergantian kepala daerah, baik ditingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.
“Nanti tahun depan baru rencana pengembangan sektor pariwisata ini dapat berjalan maksimal. Karena, ada gubernur dan bupati yang definitif,” tandas Dowansiba. [FSM-R4]