Manokwari, TP – Tim Identitas Penduduk dan Penduduk Rentang, Direktorat Pendaftaran Dukcapil Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri kolaborasi dengan Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Manokwari dan Disdukcapil Provinsi Papua Barat melaksanakan aksi Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan (Jebol Anduk) bagi masyarakat di 32 kampung di Manokwari.
Kegiatan Jebol Anduk yang dipusatkan di aula Distrik Masni, akan dilaksanakan selama 5 hari, pada Senin hingga Jumat, 15 – 19 Juli 2024.
Ketua Tim Identitas Penduduk dan Penduduk Rentang, Direktorat Pendaftaran Dukcapil, Ditjen Dukcapil, Kemendagri, Ahmad Ridwan mengatakan, dukungan aksi Jebol Anduk di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari menyasar ke 32 Kampung yang ada di Distrik Masni.
Hari pertama, Senin (15/7) Jebol Anduk menyasar masyarakat di 4 kampung. Hari kedua, Selasa (hari ini) akan dilakukan di 7 kampung dan hingga 5 hari kedepan.
“Tujuan kami membantu layanan adminduk, baik perekaman e-KTP pemula, layanan Kartu Identitas Anak (KIA), layanan update Kartu Keluarga (KK), akta kematian, akta lahir maupun layanan pindah domisili atau pindah datang,” terang Ridwan kepada Tabura Pos di sela-sela Jebol Anduk di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Senin (15/7/2024).
Lebih lanjut, kata Ridwan, sesuai informasi dari Kepala Distrik Masni, sudah 2,5 tahun ini belum mendapatkan layanan adminduk.
“Untuk itu, kita membantu kabupaten Manokwari. Supaya pada Pilkada nanti sudah pada melakukan perekaman. Jangan sampai (saat pilkada) belum terekam, apabila umur sudah mencapai 17 tahun,” ujar Ridwan.
Pada aksi Jebol Anduk ini, Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil berjumlah 8 orang, SDM 4 orang dan dilengkapi dengan peralatan perekaman, percetakan e-KTP dan blangko sebanyak 6.000.
“Kehadiran kita, Insya Allah membantu masyarakat di 32 kampung di Distrik Masni yang tidak memiliki dokumen kependudukan atau mengupdate administrasi kependudukan,” pungkas Ridwan.
Kepala Dinas Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil (Disadmindukcapil) Papua Barat, dr. Ria Maria Come menjelaskan, Jebol Anduk merupakan program inovasi dari Ditjen Dukcapil, Kemendagri di seluruh Indonesia. Tahun ini terdapat dua kabupaten di Papua Barat yang mendapatkan bantuan, yakni Fakfak dan Manokwari.
Dijelaskan Come, setiap tahun ada intervensi langsung Ditjen Dukcapil terhadap provinsi atau daerah-daerah yang dinilai cakupan administrasinya secara keseluruhan masih rendah.
“Tahun ini, Papua Barat hanya mendapatkan 1 daerah yakni, Kabupaten Fakfak. Hanya saja, ada permintaan dari Ketua Pokja Adat, MRPB, Musa Mandacan dan Kepala Disdukcapil Manokwari, Rustam Efendi meminta perhatian adminiduk bagi orang asli Papua. Akhirnya, kita di Papua Barat mendapatkan perhatian untuk dua daerah, yakni Fakfak dan Manokwari,” kata Come kepada Tabura Pos di sela-sela kegiatan.
Come mengatakan, ketika Tim Identitas Penduduk dan Penduduk Rentang, Direktorat Pendaftaran Dukcapil, Ditjen Dukcapil, Kemendagri turun ke daerah didampingi dan difasilitasi oleh Disadmindukcapil provinsi dengan menyiapkan tenaga teknis dari Disdukcapil Kabupaten.
Dalam Jebol Anduk ini, target secara nasional perekamanan admindukcapil harus mencapai 99,4 persen di tahun 2024.
“Nah, cakupan perekaman admindukcapil di Papua Barat baru mencapai 82 persen. Paling tinggi di Fakfak mencapai 94 persen dan diikuti Kabupaten Manokwari, 90 persen. Cakupan perekaman admindukcapil yang paling terendah di Pengununan Arfak (Pegaf) 39 persen,” tandas Come.
Kepala Disdukcapil Manokwari, Rustam Efendi mengatakan, program Jebol Anduk merupakan program tahunan yang dilaksanakan dengan melihat tempat-tempat yang perlu dilakukan intervensi layanan dukcapil.
Di tahun 2024, Manokwari baru melaksanakan pelayanan admindukcapil di Distrik Masni, karena pelayanan admindukcapil di Masni terakhir pada September 2021.
“Kendalanya, kami tidak punya anggaran. Saat kami bersurat ke Ditjen Dukcapil dan ada balasan, maka saya ajukan anggaran ke pemda tetapi kas daerah masih belum ada (anggaran),” ungkap Efendi kepada Tabura Pos, di tempat yang sama, kemarin.
Namun akhirnya, dalam program tersebut Pemkab Manokwari mendapat dukungan dari Disadmindukcapil Papua Barat, hingga akhirnya pelayanan dapat dilakukan dan dipusatkan di Distrik Masni.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Kepala Disadmindukcapil Papua Barat dalam hal kolaborasi bersama teman-teman dari Detjen Dukcapil guna melayanan semua layanan admindukcapil bagi 1.116 jiwa di 32 Kampung di Distrik Masni yang belum merekam admindukcapil,” ungkapnya.
Terkait dengan pilkada, Disdukcapil Manokwari dituntut melaksanakan perekaman e-KTP dengan harapan ketika kembali ke Manokwari, paling tidak 1.116 jiwa datanya dapat terekam seluruhnya.
“Kami menargetkan 1.116 jiwa yang belum perekaman. Disamping perekaman e-KTP, kami juga melakukan seluruh pelayanan adminduk yang diperlukan masyarakat, baik KIA, KK, Akta kelahiran, akta perkawinan. Bahkan layanan pengesahan anak, jika ada keputusan inkrah dari pengadilan negeri,” tandas Efendi. [FSM-R3]
