
Ransiki, TP – Upaya Manajemen RSUD Elia Waran untuk membenahi pelayanan akhirnya membuakan hasil. Senin (15/7/2024) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia akhirnya memberikan Akreditasi Tingkat Madya kepada RSUD Elia Waran.
Hal ini dibenarkan Direktur RSUD Elia Waran, dr. Paulinus Sayori, saat dikonfirmasi Tabura Pos via panggilan telepon seluler, kemarin.
Menurut Sayori, atas upaya yang gigih, Rumah Sakit yang dia pimpin kini berhasil memperoleh Akreditasi Tingkat Madya dari Kemenkes. Itu menunjukkan bahwa secara administrasi manajemen pelayanan di RSUD Elia Waran sudah memenuhi standardisasi sebagai Fasilitas Kesehatan atau Rumah Sakit Tipe C.
“Sertifikatnya di upload oleh Kemenkes baru tadi (hari ini). Sertifikat itu terkait pelayanan RSUD Elia Waran yang sudah berada di Tingkat Madya,” ucap dia.
Ia mengungkapkan, dengan memperoleh Akreditasi Tingkat Madya, pelayanan kesehatan kepada masyarakat di RSUD Elia Waran pastinya harus berjalan sesuai dengan Standar Operasionalnya Prosedur (SOP) yang ada.
Meski sudah mengantongi Akreditasi Tingkat Madya, pihaknya masih terus berusaha untuk melengkapi dokumen-dokumen yang kurang untuk menunjang pelayanan RSUD Elia Waran, salah satunya memastikan bahwa semua perawat yang ada sudah mengantongi STR.
Disamping itu, pihaknya juga berupaya agar nakes yang ada bisa mengikuti kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas supaya bisa bekerja sesuai dengan SOP yang ada.
Pada kesempatan yang sama, Soyori menghimbau, RSUD Elia Waran juga masih membuka peluang kepada tenaga dokter di luar Manokwari Selatan yang ingin mengabdi di RSUD Elia Waran untuk mengisi kekosongan yang ada. Yang dibutuhkan yakni dokter anestesi, dokter radiologi, obgyn dan dokter spesialis anak.
Meski begitu, untuk sementara pelayanan dokter spesialis bedah, penyakit dalam dan pathology klinik masih berjalan di Rsau RSUD Elia Waran didukung oleh 8 tenaga dokter umum.
“Tenaga dokter yang kosong dari tahun kemarin kita sudah buka tetapi tidak ada yang berminat. Kita harapkan ada yang mau berminat supaya kekosongan pelayanan di ruangan spesialis bisa terisi,” tutup Sayori. [BOM-R4]