Ransiki, TP – Kepala Kampung Masabui I, Petrus Saroy mengklaim, dia transparan dalam pengelolaan dana desa (DD) Tahap I tahun 2024, yang diterima sebesar Rp 500 juta.
Ia memaparkan, dana itu sepenuhnya digunakan untuk kepentingan masyarakat Kampung Masabui I, baik untuk kepentingan umum maupun kepentingan masyarakat itu sendiri.
Menurut dia, untuk kepentingan umum, DD digunakan untuk penghargaan jalan sepanjang 150 meter dan pengecoran sepanjang 50 meter berlokasi di Kampung persiapan Ikum 2.
Selanjutnya untuk kegiatan ketahanan pangan atau pertanian, melalui alokasi DD masyarakat diberikan bantuan bibit tanaman yakni bibit tomat, rica dan sayur-sayuran untuk selanjutnya diberdayakan masyarakat untuk bertani, sekaligus dengan pemberian dana pembinaan sektor pertanian.
Di akui Saroy, pihaknya juga mendukung kegiatan nasional pencanangan penanganan stunting, dengan memberikan dana penanganan anak stunting kepada kader Puskesmas sebesar Rp 36 juta, untuk selanjutnya dilakukan penanganan anak stunting berupa pemberian makanan tambahan dan obat-obatan, termasuk didalamnya terdapat insentif kader Puskesmas.
“Untuk kader Puskesmas, saya harapkan benar-benar menangani anak stunting dengan dana yang ada, pastikan anak-anak kita bisa sehat dari stunting,” kata Saroy kepada Tabura Pos di kampungnya, belum lama ini.

Selanjutnya, untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT), diserahkan kepada 43 kepala keluarga, masing-masing sebesar Rp 1,8 juta, BLT untuk 6 bulan. Sambung Saroy, program lainnya yang tidak kalah penting adalah peningkatan infrastruktur kebutuhan dasar seperti pipanisasi air bersih secara darurat atas kebijakannya sebagai kepala kampung, mengingat masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih.
Diungkapkannya, apa yang dikerjakan sebagai bentuk transparansi dan program yang berpihak kepada masyarakat dan untuk kepentingan umum semata. Dengan demikian, program yang dilakukan adalah nyata dan bisa menyentuh masyarakat.
Meski begitu, Saroy menyatakan, agak kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel), lantaran selama ini perhatian Pemkab Mansel terhadap Kampung Masabui amat sangat kurang, bahkan tidak tersentuh sama sekali.
Dirinya mengaku, sejak beralih administrasi dari Pemkab Manokwari ke Pemkab Mansel, masyarakat Kampung Masabui I sangat kesulitan mendapatkan akses air bersih, bahkan belum pernah menerima bantuan rumah layak huni. Rumah bantuan yang ada merupakan pemberian Pemkab Manokwari.
Saroy pun berharap, di tahun ini dan tahun-tahun yang akan dapat, kiranya ada program yang dikucurkan untuk pembangunan di Kampung Masabui I, pemberdayaan masyarakat dan juga peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. [BOM-R4]