Manokwari, TP – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat menggelar upacara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) XXIV di halaman Kejati Papua Barat, Senin (22/7).
Sambutan Jaksa Agung, Burhanuddin yang dibacakan Kajati Papua Barat, Muhammad Syarifuddin, mengatakan, setiap momen perayaan HBA sepatutnya dihayati sebagai momentum melakukan evaluasi dan introspeksi atas semua pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang yang telah dilakukan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir agar senantiasa dijadikan refleksi oleh seluruh insan Adhyaksa untuk dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi.
Tema HBA kali ini ‘Akselerasi Kejaksaan untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas’ merupakan kristalisasi dari visi pemerintah guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, Indonesia harus mampu bermetamorfosis menjadi Indonesia maju yang memiliki kualitas manusia yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kesejahteraan rakyat yang lebih baik dan merata serta ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan yang kuat dan berwibawa.
Salah satu pondasi pemerintahan yang kuat dan berwibawa tidak lain dan tidak bukan adalah penegakan hukum yang berkepastian hukum, dan mampu mewujudkan keadilan yang substansial serta bermanfaat.
Untuk membangun pondasi tersebut, maka kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang memiliki kedudukan strategis, harus menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya, baik di bidang pidana, perdata, tata usaha negara, dan intelijen serta kewenangan lainnya secara profesional, proporsional, dan tuntas.

Lima tahun perjalanan kejaksaan belakangan ini telah melukiskan grafik eksponesial menanjak yang menunjukkan tren sangat positif. Lanjutnya, dalam kurun 5 tahun belakangan ini, kejaksaan mampu mencetak sejarah dengan menjadi lembaga penegak hukum paling dipercaya oleh publik.
Dijelaskannya, kejaksaan mampu hadir untuk menjawab harapan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum serta mampu melaksanakan penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan tanpa pandang bulu, tetapi dengan tetap menjaga sisi humanis.
Menurutnya, keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kerja cerdas bersama dalam setiap pelaksanaan tugas dan wewenang. Ditegaskannya, tidak pernah ada sesuatu prestasi atau keberhasilan yang dicapai tanpa perjuangan dan tantangan.
Oleh karenanya, Jaksa Agung mengingatkan semua insan Adhyaksa selalu waspada, jangan lengah sedikit pun karena upaya pelemahan terhadap institusi selalu digencarkan oknum-oknum jahat dan pihak yang tidak nyaman dengan penegakan hukum yang dijalankan.
Ia menambahkan, dinamika penegakan hukum dewasa ini cenderung memperlihatkan masyarakat yang sangat partisipatif dalam memberikan penilaian terhadap kinerja aparat penegak hukum. Bahkan, sambung dia, perhatian masyarakat sampai masuk menyentuh ke dalam substansi perkara.
Dikatakannya, keadaan tersebut harus disikapi secara bijak dan cermat. Selaku penegak hukum, maka insan Adhyaksa harus selalu berpegang teguh pada fakta hukum dan alat bukti yang disandarkan pada asas, norma, dan hukum acara yang berlaku.
Namun di sisi lain juga harus mampu selalu mendengar suara masyarakat sebagai kritik dan masukan yang membangun dalam setiap penyelesaian perkara yang ditangani.
“Saya sangat berharap segenap jajaran kejaksaan mampu menyeimbangkan kedua hal tersebut secara objektif, tepat, dan berimbang agar kejaksaan mampu mewujudkan ketertiban hukum di tengah masyarakat,” pintanya.
Selain itu, ia berharap insan Adhyaksa jangan bekerja demi berlomba-lomba mengejar atau menggapai popularitas individu semata. Dalam setiap penyelesaian tugas dan pencapaian prestasi, biarkan institusi yang menjadi populer dan semakin besar, sedangkan individu semakin kecil, karena pada hakikatnya, bekerja dengan tujuan kepopuleran pribadi tidak akan meninggalkan legacy positif.
“Perlu diingat, pencapaian yang telah kita raih hari ini akan menjadi suatu kesia-siaan apabila tidak dapat dijadikan batu pijakan bagi generasi selanjutnya untuk melanjutkan tongkat estafet penegakan hukum yang menjunjung tinggi doktrin Tri Krama Adhyaksa,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Jaksa Agung juga mengingatkan seluruh insan Adhyaksa menjaga netralitas pada Pilkada 2024 serentak. Pilkada akan dilaksanakan 27 November 2024, sehingga diperlukan kesiapan dan peran serta jajaran kejaksaan dalam Sentra Gakkumdu.
“Saya soroti adalah terkait netralitas jajaran kejaksaan. Saya tegaskan, tidak ada ruang politik praktis bagi kita, netralitas Adhyaksa harga mati,” tukasnya.
Serangkaian kegiatan dilanjutkan acara syukuran dengan pemotongan tumpeng, kue ulang tahun, pembagian doorprize, acara hiburan dan lain sebagainya. [AND-R1]