Manokwari, TP – Bawaslu Kabupaten Manokwari menemukan sejumlah permasalahan saat melaksanakan uji petik pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pilkada 2024 yang dilakukan oleh petugas pemutakhiran data (partalih).
Plh Ketua Bawaslu Kabupaten Manokwari, Yustinus Y. Maturan mengatakan, uji petik coklit dilakukan untuk memastikan masyarakat yang memiliki hak suara semuanya terdata.
Adapun sejumlah permasalahan dimaksud, terang Maturan, ditemui saat uji petik dilakukan di Distrik Manokwari Selatan (Mansel).
Dia menyebut, di Distrik Manokwari Selatan ditemukan ada sekitar enam orang Pantarlih yang namanya masuk sebagai pengurus partai politik tertentu.
“Tapi Panwascam Distrik Manokwari Selatan sudah melakukan klarifikasi, ternyata nama enam orang itu dicatut tanpa sepengatuan yang bersangkutan,” jelas Maturan kepada wartawan setelah sosialisasi di salah satu hotel, Jumat (26/7/2024).
Temuan lainnya, ungkap Maturan, masih ada rumah-rumah yang tersebar di 9 distrik di Kabupaten Manokwari yang belum dicoklit, karena tidak terdapat stiker yang membuktikan sudah dilakukan pencoklitan.

“Tindaklanjutnya yaitu pengawas kelurahan dan desa atau PKD sudah melakukan koordinasi dengan Panwascam dan memberikan saran perbaikan,” jelasnya.
Sedangkan temuan yang ketiga, adalah ditemukan jumlah DP4 yang turun tidak sesuai dengan jumlah DPT terakhir di beberapa TPS pada pemilu 2024 lalu.
“Itu temuan saat kita lakukan patroli kawal hak pilih di 9 distrik. Saat ini Panwas distrik sedang menyiapkan data-data by name by address dan akan mengirim rekomendasi ke Disdukcapil untuk dimasukan dalam DP4,” ungkapnya.
Maturan yang juga sebagai Kordinator Divisi HP2PH ini menambahkan, Bawaslu Kabupaten Manokwari menerjunkan 173 pengawas kelurahan dan desa (PKD) untuk melakukan pengawasan pencoklitan di 173 kampung yang tersebar di 9 distrik di Kabupaten Manokwari.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah membuka posko kawal hak pilih di tingkat kabupaten dan panwas atau panitia pengawas di 9 distrik. [SDR-R3]


















