Sorong, TP – Pemerintah Kabupaten Sorong meraih peringkat I Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2024 Semester I, diumumkan di salah satu hotel di Sorong, Rabu (31/7/2024).
Berdasarkan hasil penilaian Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bepperida) Provinsi Papua Barat Daya terhadap pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting, Kabupaten Sorong menempati urutan pertama dengan nilai 122.
Urutan kedua ditempati Kabupaten Sorong Selatan dengan nilai 107, disusul Kabupaten Raja Ampat dengan nilai 100 dan Kota Sorong dengan nilai 98, Kabupaten Maybrat dengan nilai 97, dan ditutup Kabupaten Tambrauw dengan nilai 91.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya, dr. Naomi Netty Howay, S.Km, M.Kes mengatakan, program penurunan stunting tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang dilanjutkan dalam RPJMN 2020-2024, ditargetkan bahwa di 2024 pervalensi stunting Papua Barat Daya harus berada di angka 14 persen.
“Untuk menuju ke sana sudah didukung dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” kata Howay.
Ia menambahkan, 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, pastinya memiliki peran strategi dalam penurunan stunting di daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
Oleh sebab itu, Papua Barat Daya sebagai provinsi termuda ke-38 juga berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting dalam mengkoordinir pelaksanaan 8 aksi konvergensi di 6 kabupaten dan kota.
“Tentunya agenda penilaian kinerja kabupaten dan kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting ini menjadi salah satu agenda wajib yang harus dilaksanakan Pemerintah Provinsi PBD. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kinerja pemerintah kabupaten dan kota dapat diukur dan juga dievaluasi serta diapresiasi,” imbuhnya.
Selain itu, melalui ajang pengumuman hasil penilaian ini juga diharapkan dapat dijadikan motivasi oleh setiap kabupaten dan kota untuk lebih meningkatkan kinerja dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerahnya masing-masing.
“Bagi kabupaten dan kota yang kinerjanya masih belum maksimal, saya berharap kiranya tahun ini dapat lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan konvergensi dengan OPD terkait maupun lintas stakeholder dalam melaksanakan intervensi sensitif dan spesifik percepatan penurunan stunting sehingga di tahun ini angka prevalensi stunting di Papua Barat Daya dapat mengalami penurunan,” tandasnya. [CR24-R1]