Manokwari, TP – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, Kamis, 1 Agustus 2024 merilis inflasi Manokwari, Papua Barat masa inflasi bulan Juli.
Dalam riliesnya, BPS Papua Barat mengungkapkan inflasi sebesar 0,13 persen di Manokwari disebabkan oleh beberapa komoditas.
Beberapa komoditas yang mempengaruhi terjadinya inflasi pada bulan Juli 2024 di Manokwari, diurutan pertama adalah ikan cakalang, diikuti cabai rawit, cigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, dan bahan bakar ruta.
Komoditas dimaksud menjadi penyumbang inflasi lantaran satuan harga dari barang-barang tersebut mengalami kenaikan harga.
Seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Wosi, Adiman mengakui beberapa bulan terakhir harga cabai rawit atau rica di Manokwari mengalami kenaikan. Pada bulan Juli, harga rica stagnan atau bertahan di harga Rp100.000 sampai Rp130.000 per kilogram. “Memang harga rica masih mahal,” kata Adiman kepada Tabura Pos di lapak jualannya, Jumat (2/8/2024).
Dia mengungkapkan, dagangan yang Ia jual seperti cabai diambil dari Makassar, Sulawesi Selatan dan dijual Kembali di Pasar Wosi, karena relatih murah.
Hanya saja, lanjut Adiman karena ada ongkos pengiriman atau kargo, sehingga bisa menjual diharga Rp100.000 per Kg.

“Ini rica (cabai) Makassar sebenarnya ambil dari sana murah, tapi hitung kargonya, makanya dapat Rp100.000 per Kg-nya,” jelasnya.
Menurutnya, harga beli cabai lokal Manokwari justru lebih mahal dibandingkan dari luar Manokwari dikisaran harga Rp120.000 per Kg. Sehingga, apabila dijual lagi bisa lebih mahal.
Sementara itu, Musa, pedagang ikan di Pasar Sanggeng mengakui beberapa pekan terakhir ini harga jual ikan cakalang naik. Selain karena cuaca dengan angin, biaya bahan bakar minyak (BBM) juga ikut mempengaruhi harga ikan.
“Ikan lagi mahal, karena angin dan jarak mencari ikan sekarang semakin jauh. Kalau dulu sekitar 45-50 mil dari Manokwari, sekarang sudah sekitar 90 mil,” ucapnya kepada Tabura Pos di lapak jualannya, kemarin.
Menurutnya, dengan jarak mencari ikan sekitar 90 mil dari Manokwari, otomatis membutuhkan banyak BBM. “Kalau di jarak 90 mil BBM bisa habis sekitar Rp2,5 juta sampai Rp3 juta pergi pulang,” terangnya.
Dia menambahkan, saat ini satu ekor ikan cakalang ukuran sedang yang sebelumnya biasa dijual diharga Rp40.000 sekarang dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp60.000 per ekor. “Karena pas tiba didarat nelayan sudah kancing harga,” pungkasnya. [SDR-R3]