Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat membangun kerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Papua (Unipa) untuk mengaktifkan kembali Balai Benih Ikan Laut (BBIL) yang berlokasi di Pulau Mansinam, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Papua (Unipa), Selvi Tebay mengatakan, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Papua Barat, Otto Mayor telah melakukan pertemuan bersama pihak kampus di FPIK Unipa, dua minggu lalu.
Dari hasil pertemuan tersebut, Tebay mengungkapkan, pihaknya telah membentuk tim kajian dari program studi budidaya guna melakukan kajian kembali terkait kelayakan dari BBIL Pulau Mansinam.
Diungkapkan Tebay, sudah ada studi awal yang dilakukan mitra Pemprov Papua Barat dari luar. Namun, BBIL ini tidak berjalan sehingga Pemprov mulai mengaktifkan BBIL.
“Kami sudah bentuk tim kajian, nanti teman-teman dari program studi budidaya yang kerja, rencananya tim kami turun lapangan Sabtu (3/8/2024). Nanti akan ada banyak kajian sebenarnya, baik terkait hidrografi, terkait aspek budidaya, sosial ekonomi dan lainnya, semua ini akan dilihat apakah tempatnya layak atau tidak,” kata Tebay kepada Tabura Pos di FPIK Unipa, Manokwari, pekan lalu.
Menurutnya, dalam waktu yang tidak lama lagi, dan pihaknya hanya melihat kembali posisi BBIL dan data-data yang ada guna membantu Pemprov Papua Barat dalam pengajuan proposal yang diminta.
Disinggung terkait lokasinya, terang Tebay, lokasi BBIL sebelumnya di Pulau Mansinam yang akan Kembali diaktifkan lagi dan dicek serta melakukan kajian, karena direncanakan akan diusulkan dalam RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2024.
“Jadi survey awal kami lakukan Sabtu (3/8/2024) dan dari hasil kajian kalau saja tempat itu tidak tepat dengan keilmuan, maka kita akan mencari lokasi lain yang mendukung BBIL ini,” terang Tebay.
Ditanya soal komunikasi bersama Pemprov Papua Barat, Tebay menjelaskan, dari komunikasi awal sudah mengarah pada persiapan penandatangan perjanjian kerja sama (SPK) antara FPIK Unipa bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua Barat.
“Setelah pertemuan itu, asisten I sudah memerintahkan Kabid Budidaya dan DPK Papua Barat sudah bertemu dengan kami sesuai perintah Asisten I untuk bertemu secara teknis bersama kami,” terang Tebay.
Program BBIL ini direncanakan berlangsung di tahun depan, sehingga pihak Unipa akan segera menyelesaikan kajian awal terkait dengan kelayakan dari lokasi BBIL dan sarana prasarana sebelumnya yang sudah ada di lokasi lama.
Hasil kajiannya, tambah Tebay, akan disusun dalam bentuk proposal dan diserahkan kepada Pemprov Papua Barat. Setelah itu, barulah dilakukan kajian penuh tentang studi kelayakan.
“Karena di pertengahan Agustus gubernur dan melakukan audiens dengan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang BBIL. Pemprov Papua Barat dan FPIK akan bersama-sama memaparkan hasil kajian kepada Menteri Keluatan dan Perikanan,” tandas Tebay. [FSM-R3]


















